Dialami Dewi Perssik, Mengapa Ruam Kulit Muncul pada Pasien Corona?
Kesehatan | 26 Desember 2020, 14:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pedangdut Dewi Perssik membagikan pengalamannya saat terinfeksi virus Corona Covis-19. Di akun media sosial Instagramnya, Dewi Perssik menceritakan ia mengalami gejala COVID-19 yang tak biasa yakni ruam.
Penyanyi bernama asli Dewi Murya Agung ini telah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Hasil dua kali swabnya menunjukkan hasil negatif virus corona. Selama terinfeksi Covid-19, Dewi Perssik mengalami gejala ruam merah pada wajah dan tubuhnya.
Seperti yang diketahui, selain gejala umum seperti batuk, demam, dan sesak napas, para ahli memperingatkan ada gejala tak biasa dari Covid-19 yang kerap tak disadari yakni ruam pada kulit.
Menurut Ahli Patologi Klinis sekaligus Wakil Direktur RS UNS Tonang Dwi Ardyanto, ruam kulit memang dapat dialami pasien dengan Covid-19. Namun, tidak semua pasien yang terinfeksi virus corona akan mengalami gejala tersebut.
Baca Juga: Dewi Perssik Ungkap Kena Covid-19, Timbul Kemerahan di Kulitnya
"Jarang. Bisa terjadi (ruam kulit), tapi jarang," kata Tonang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/12/2020).
Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Ismiralda Oke Putranti, menjelaskan ruam yang dialami pasien Covid-19 mirip dengan ruam-ruam lainnya.
Enam gejala klinis tersebut adalah:
- Urtikaria (kaligata/biduran).
- Ada yang ruam kemerahan di hampir seluruh tubuh seperti pada campak.
- Ada yang berupa bintil-bintil kemerahan yang kadang berisi cairan seperti biang keringat.
- Ada yang diujung-ujung jarinya menjadi memucat.
- Ada juga yang berupa bercak-bercak merah keunguan seperti membentuk anyaman jala.
- Berbentuk perdarahan kecil-kecil di bawah kulit.
Oke menambahkan, biasanya sebelum muncul ruam, sering kali didahului beberapa gejala lain, seperti demam, batuk atau pilek, bahkan anosmia (kehilangan penciuman dan perasa).
Dia mengatakan seseorang harus waspada jika mengalami ruam dengan didahului gejala-gejala tersebut. Terlebih, jika tinggal atau berasal dari daerah yang tinggi prevalensi virus coronanya.
"Atau riwayat perjalanan dari sana (daerah tinggi prevalensi Covid-19) atau ada sanak saudara yang baru datang dari daerah zona merah," ujar dokter di RSUD Prof dr Margono Soekardjo tersebut.
Oke menyarankan jika seseorang mengalami ruam dapat segera ke dokter. Oke menegaskan, masyarakat tak perlu merasa takut, atau bahkan menutup-nutupi karena justru akan menyulitkan banyak orang.
Menurut Oke, gejala ruam yang dialami pasien Covid-19, akan hilang sendiri jika telah sembuh dari infeksi.
Penulis : Dian-Septina
Sumber : Kompas TV