Upik Lawanga, Teroris Jamaah Islamiyah Berjuluk Profesor
Kriminal | 19 Desember 2020, 08:00 WIB"Bulan Agustus 2020 sudah dipesan untuk membuat senjata api rakitan ini. Ada pesanan dari pimpinannya, mulai Agustus 2020 silakan membuat senjata. Masalah digunakan kapan belum tahu. Yang bersangkutan sudah menyiapkan, ada perintah untuk membuat senjata," katanya.
Baca Juga: Kotak Amal Dituding Danai Terorisme, Kemenag: Jangan Khawatir Masih Banyak yang Kredibel
Sebelumnya, sebanyak 23 tersangka teroris ditangkap di Lampung. Mereka adalah tersangka teroris yang tergabung dalam kelompok Jamaah Islamiyah.
Mereka adalah pelaku teror yang terlibat dalam sejumlah aksi terorisme di Indonesia. Dua di antara mereka teroris yang paling dicari Polri selama belasan tahun, yaitu Zulkarnaen dan Upik Lawanga.
Zulkarnaen adalah DPO Polri selama 18 tahun. Dia merupakan otak dari peledakan bom Bali I di tahun 2002, bom Marriot pertama di tahun 2003, dan bom Bali II tahun 2005.
Zulkarnaen juga memiliki kemampuan merakit senjata api dan bom berdaya ledak tinggi. Dia juga merupakan pelatih akademi militer di Afghanistan selama tujuh tahun.
Selain itu, ada pula tersangka teroris Upik Lawanga yang ditangkap pada 23 November 2020 di Lampung.
Taufik Bulaga alias Upik Lawanga disebut sebagai penerus dari teroris Doktor Azahari yang sudah meninggal, karena kemampuannya merakit bom berdaya ledak tinggi.
Upik Lawanga terlibat sejumlah aksi peledakan bom di Tanah Air. Di antaranya, bom di GOR Poso dan Pasar Tentena yang menewaskan puluhan orang.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV