Korupsi di Indonesia Terus Naik, Begini Hasil Survei LSI
Hukum | 6 Desember 2020, 21:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Tindakan korupsi di Indonesia belum mengalami penurunan, sebaliknya dalam dua tahun terakhir menunjukkan peningkatan.
Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terhadap persepsi publik menunjukkan, 45,6 persen responden menilai korupsi Indonesia meningkat dalam dua tahun terakhir. "Kalau kita tanya kepada masyarakat dalam dua tahun terakhir, lebih banyak masyarakat menyatakan bahwa korupsi itu meningkat," kata Direktur LSI, Djayadi Hanan, saat konferensi virtual di YouTube LSI, Minggu (6/12/2020).
Baca Juga: Kerugian Negara di Korupsi Mensos Juliari, Pengamat: Orang Menyuap Cari Keuntungan
Tepatnya, persepsi terhadap tingkat korupsi dalam dua tahun terakhir sebanyak 45,6 persen masyarakat menyatakan korupsi meningkat, 23 persen warga mengatakan korupsi menurun, dan sebanyak 30,4 persen menganggap korupsi tidak mengalami perubahan.
Sementara persepsi publik terhadap kinerja pemerintah dalam mencegah dan menegakkan hukum terhadap pelaku korupsi juga menurun dalam kurun waktu yang sama. Penurunan itu dari 42,7 persen menjadi 28,3 persen (Desember 2018-Desember 2020). Sedangkan untuk tren penilaian menegakkan hukum terhadap pelaku korupsi menurun dari 44,1 persen menjadi 22,2 persen.
"Dengan kata lain, ada tren negatif dalam evaluasi masyarakat terhadap, paling tidak saya bilang ada penurunan, ada persepsi negatif terhadap upaya pencegahan dan penegakan hukum terhadap pelaku korupsi," terang Djayadi.
Baca Juga: Mensos Juliari Tersangka Korupsi, Muhammadiyah Sebut Publik Menunggu Gebrakan KPK Berikutnya
Di sisi lain, upaya menegakkan hukum terhadap pelaku korupsi, dinilai semakin baik oleh 22 persen warga atau responden. Selebihnya menyatakan upaya menegakkan hukum terhadap pelaku korupsi itu tidak mengalami perubahan atau lebih buruk.
Survei LSI ini dilakukan pada 29 November 2020 sampai 3 Desember 2020 dengan menggunakan 2.000 responden. Survei dilakukan dengan wawancara via telepon dengan estimasi margin of error sebesar 2,2 persen.
Sebanyak 206.983 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh Indonesia pernah
diwawancarai secara tatap muka langsung dalam rentang dua tahun terakhir. Secara rata-rata, sekitar 70% di antaranya memiliki nomor telepon.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV