Menag Minta Tokoh Agama Lebih Arif Menyikapi Pandemi Agar Tak Terjadi Kerumunan
Agama | 2 Desember 2020, 09:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV- Kerumunan dalam kegiatan keagamaan di masa pandemi disesalkan oleh Menteri Agama Fachrul Razi. Sebab, dalam kegiatan kerumunan itu banyak jamaah yang tidak mematuhi dalam menerapkan kesehatan.
Kasus terbaru, yang disoroti Menag, adalah dalam pengajian dan Haul Syech Abdul Qadir Jaelani di Cilongok, Banten, 29 November 2020 lalu.
Menurut Menag, di tengah pandemi, semua pihak, apalagi tokoh agama harusnya bisa lebih arif dan pro aktif dalam ikhtiar mencegah setiap potensi penularan Covid-19.
“Saya menyesalkan kerumunan yang terjadi pada Haul Syech Abdul Qadir Jaelani di Cilongok, Banten. Jemaahnya membludak dan banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan,” ujar Menag di Jakarta, Rabu (02/12).
Baca Juga: Kemenag Akan Terbitkan Pedoman Ibadah Natal 2020 Pada Akhir Pekan Ini
“Saya harap semua pihak, terlebih tokoh agama, untuk bisa lebih arif menyikapi pandemi Covid-19 ini dengan meminimalisir setiap potensi kerumuman yang bisa berakibat penularan,” lanjutnya.
Menag tak memungkiri bahwa kegiatan pengajian adalah hal positif dalam mencerahkan umat. Namun, di tengah pandemi, pelaksanaan pengajian juga harus disesuaikan sehingga tidak berpotensi mengakibatkan masalah kesehatan bagi warga.
“Pemerintah terus berupaya mengatasi pandemi Covid-19. Tapi tentu perlu partisipasi masyarakat, khususnya dalam kepatuhan menerapkan protokol kesehatan,” tegas Menag.
Menag berharap kerumuman massa dalam berbagai bentuk kegiatan dapat dihindari terlebih dahulu sampai kondisi pandemi berakhir. “Ini masih pandemi. Kegiatan pengajian dan lain sebagainya, bisa
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga umat tetap bisa mengikutinya, tanpa harus berkerumun sebagaimana biasanya,” kata Menag.
Baca Juga: Jalani Isolasi Mandiri, Menteri Agama Fachrul Razi Sudah Sembuh dari Covid-19
“Semoga pandemi ini lekas berakhir sehingga kehidupan bisa kembali normal. Aamiin,” tandasnya.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV