> >

Survei: Masyarakat Puas & Bangga dengan Kinerja Setahun Jokowi, Kecuali Kinerja Ma'ruf Amin

Politik | 9 November 2020, 20:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin saat mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Lembaga Survei Populi Center mengumumkan hasil survei yang dilakukannya terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Dalam hasil survei yang digelar pada 21 - 30 Oktober 2020 di 100 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi, sebagian besar hasilnya menunjukkan masyarakat bersikap positif terhadap kepemimpinan Jokowi - Ma'ruf Amin.

Pertama mengenai penilaian kinerja setahun pemerintahan Joko Widodo - Ma’ruf Amin. Sebesar 68,7 persen masyarakat menilai baik, sedangkan sebesar 25,6 persen masyarakat menjawab buruk.

"Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat masih menilai baik setahun pemerintahan Joko Widodo - Ma’ruf Amin," tulis peneliti Populi Center Nurul Fatin Afifah dalam siaran pers yang diunggah di Populicenter.org, Senin (9/11/2020).

Kedua, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo berada di angka 60,7 persen. Terdiri dari 53,2 persen puas, dan 7,5 persen sangat puas.

Menurut Nurul, tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi pada tahun ini mengalami penurunan jika dibanding survei di bulan November 2019 dengan 65,1 persen.

Sementara masyarakat yang menilai tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi sebesar 36,1 persen. Terdiri dari 33,3 persen tidak puas, dan 2,8 persen sangat tidak puas. Angka ini naik dibanding survei sebelumnya yakni 17,7 persen.

"Penurunan atas tingkat kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo ini dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang membuat kinerja pemerintahan Joko Widodo kurang optimal," kata Nurul.

Ketiga, meski tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo menurun, namun masyarakat mengaku bangga ketika dipimpin oleh Jokowi dengan persentase 71,8 persen.

Sementara sebesar 23,6 persen masyarakat menjawab tidak bangga dengan kepemimpinan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Survei Menyatakan Warga Saat Ini Takut Memberikan Pendapat, Ini Tanggapan PDIP dan Demokrat

Hasil berbeda diperoleh Populi Center saat meminta masyarakat menilai kinerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Sebesar 39,0 persen masyarakat mengatakan puas, sebesar 40,8 persen mengatakan tidak puas, sebesar 10,9 persen mengatakan biasa saja, dan sebesar 9,3 persen mengatakan tidak tahu/tidak jawab," kata Nurul.

Meski demikian, lanjut Nurul, secara statistik sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan antara jumlah masyarakat yang puas dengan tidak puas.

Selanjutnya hasil survei terhadap kinerja menteri, sebesar 60,8 persen menilai puas. Sedangkan masyarakat yang tidak puas sebesar 20,5 persen. Masyarakat yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab pertanyaan ini adalah sebesar 18,7 persen.

"Secara umum masyarakat menilai kinerja para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju memuaskan," tulis Nurul.

Hasil Survei Terhadap Covid-19

Lembaga survei Populi Center juga mengajukan pertanyaan mengenai Covid-19 kepada responden. Hasilnya, masyarakat masih optimistis dengan kemampuan pemerintah menangani pandemi Covid-19.

"Ketika masyarakat ditanya yakin atau tidak yakin pemerintah dapat menangani Covid-19, sebesar 70,6 persen yakin bahwa pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dapat mengatasi Covid-19, sedangkan sebesar 19,7 persen mengatakan tidak yakin," tutur Nurul.

Rencana pemerintah untuk menggunakan vaksin guna mengakhiri pandemi Covid-19, sebesar 60,0 persen masyarakat bersedia menggunakan vaksin pembagian dari pemerintah.

"Sedangkan sebesar 40,0 persen yang menjawab tidak bersedia," ungkap Nurul.

Baca Juga: 17 Relawan Uji Klinis Vaksin Sinovac Mundur, Delapan Orang di Antaranya Ada yang Sakit

Dalam pertanyaan khusus kepada masyarakat yang tidak bersedia diberi vaksin, Populi Center mendapatkan jawaban, sebanyak 46,5 persen masyarakat mengaku takut akan bahaya/resiko kesehatan dengan.

"Tidak percaya vaksin menyembuhkan dengan 15,2 persen, dan tidak dapat memastikan vaksin halal dengan 13,3 persen."

Mengenai asal vaksin yang bisa dipercaya untuk digunakan kepada masyarakat, responden memilih vaksin dari China dengan 16,6 persen, Amerika Serikat dengan 10,3 persen, dan Jepang sebesar 8,0 persen.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU