Beri Kuliah Umum di IPDN, Mendagri Tito Cerita Pernah Pecat Personel Karena Melakukan Kekerasan
Politik | 7 November 2020, 20:22 WIBTito bercerita, saat masih menjadi Kapolri, ia tak segan mencopot pelaku kekerasan dan mendorong proses pidana. Karena itu, ia mengingatkan hal tersebut tidak terjadi di lingkungan IPDN.
Menurutnya, penegakan disiplin bisa dilakuakan tanpa kekerasan. Bisa dengan cara squad jam atau push-up yang membuat sehat walaupun dapat menguras tenaga.
"Tapi kalau pemukulan, betapa banyak yang menjadi korban, ada yang patah rusuknya, ada yang kakinya cacat. Orangtua yang mengirim anaknya untuk sekolah di sini bukan mengharapkan anaknya untuk dipukul, digebuki. Tolong dipahami betul itu," jelas Tito.
Baca Juga: Gelar Doktor HC Pertama IPDN Dianugerahkan Kepada Megawati
Lebih lanjut Tito mengingatkan para praja IPDN dibentuk menjadi manusia yang mendekati paripurna. Semasa kuliah, praja dididik memiliki kemampuan intelektual yang baik dengan ilmu-ilmu dasar, terkhusus pada ilmu pemerintahan.
Kemudian diperkuat dengan jasmani dan kesehatan yang baik serta dilengkapi dengan moralitas dan mentalitas yang baik.
Bukan berarti metalias yang baik hurus melakukan dengan tindak kekerasan kepada junior praja.
"Saya sudah sekolah di mana-mana, di Inggris, Amerika, Australia, Selandia Baru. Saya juga melihat sekolah Hometown Academy Singapura, tidak ada pukul-pukulan tetapi mereka bisa bekerja profesional," ujarnya.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV