Moeldoko Apresiasi Protes Mahasiswa Soal UU Cipta Kerja karena Ambil Peran Ubah Sejarah Bangsa
Politik | 29 Oktober 2020, 05:19 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengapresiasi protes yang dilakukan para mahasiswa terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Moeldoko menilai hal tersebut biasa dilakukan oleh generasi muda yang hendak mengambil peran untuk mengubah sejarah bangsanya.
Kendati demikian, Moeldoko mengingatkan agar protes mahasiswa tersebut tidak dilakukan secara serampangan.
Baca Juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja di Makassar Berujung Ricuh: Kantor NasDem Dirusak, Mahasiswa Diserang
Menurutnya, tindakan yang dilakukan mahasiswa tersebut merupakan modal bagi bangsa Indonesia untuk selalu optimistis.
"Itu modal bagi bangsa untuk selalu optimistis. Pembelajaran politik yang benar bagi anak muda dan sangat penting," kata Moeldoko melalui keterangan tertulisnya Rabu (28/10/2020).
Moeldoko bukan tanpa alasan mengapresiasi langkah mahasiswa tersebut. Sebab, jika tidak melakukan pembelajaran politik khawatir anak-anak akan menjadi instrumen kekerasan.
"Kalau tidak, malah jadi repot, karena anak-anak akan menjadi instrumen kekerasan," ujar Moeldoko.
Baca Juga: Ternyata MUI dan Muhammadiyah Terima Draf Omnibus Law Cipta Kerja 1.187 Halaman dari Istana
Lebih lanjut, Moeldoko merasa perlu mengingatkan lagi agar jangan sampai ada pameo yang sangat buruk, yakni melakukan kekeliruan asal dibilang heroik.
"Tapi perlu saya ingatkan adanya pameo yang sangat buruk, biar keliru asal heroik," lanjut Moeldoko.
Untuk itu, Moeldoko meminta kepada mahasiswa dan generasi muda untuk melihat Omnibus Law UU Cipta Kerja secara komprehensif.
Menurut Moeldoko, saat ini pemerintah sedang berupaya keras untuk membuka lapangan pekerjaan seluas mungkin melalui UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Sumpah Pemuda, Ribuan Massa dari Berbagai Elemen Demo di Beberapa Titik Jakarta Tolak Omnibus Law
Ini dilakukan untuk merespons bonus demografi pada 2030. Mantan Panglima TNI itu menilai semestinya mahasiswa dan generasi muda mendukung pemerintah yang telah menyusun UU Cipta Kerja.
Sebab, kelak undang-undang itu akan berguna bagi mereka untuk memperoleh pekerjaan.
"Tetapi anak-anak muda, calon tenaga kerja baru malah menolaknya," kata Moeldoko.
Meskipun begitu, Moeldoko melihat hal itu terjadi hanya sebagian kecil. Sebagian besar, menurut dia, sudah paham dengan Omnihus Law Cipta Kerja.
Baca Juga: Buruh Nyalakan Bom Asap, Demo Omnibus Law di Kawasan Patung Kuda
"Yang pasti, jangan sampai anak-anak muda terprovokasi hasutan atau ajakan yang dia sendiri tidak paham," tutur Moeldoko.
Terpenting lagi, Moeldoko menambahkan, jangan lagi ada yang malu kalau tidak ikut unjuk rasa.
"Mulailah berani mengambil keputusan bahwa apa yang kita lakukan harus kita pahami tujuannya," kata Moeldoko.
"Harusnya malu kalau berunjukrasa tapi tidak paham tujuannya."
Baca Juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja Selesai, Mahasiswa dan Buruh Balik Kanan Tanpa Kericuhan
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV