JK: Museum Sejarah Nabi Muhammad dan Peradaban Islam Akan Jadi Ikon Baru Jakarta
Sosial | 25 Oktober 2020, 16:57 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Rencana pembangunan Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Indonesia akan segera terwujud.
Penandatanganan perjanjian kerja sama pendirian dan pembangungan Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam telah dilakukan pada Sabtu malam (24/10/2020) waktu setempat di Riyadh, Arab Saudi.
Penandatangan dilakukan oleh Komjen Pol. (Purn) H Syafruddin selaku Ketua Yayasan Sejarah Nabi Muhammad Saw dan Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar selaku Deputi Eksekutif Liga Dunia Islam dan disaksikan oleh Wakil Presiden ke-12 Jusuf Kalla bersama Sekjen Rabithah Alam Islamiyah (Liga Dunia Islam) Mohammad Abdul Karim Al Issa.
Baca Juga: Jusuf Kalla ke Arab Bahas Pembangunan Museum Sejarah Nabi Muhammad
“Umat Islam di Indonesia sangat menantikan museum yang akan menyajikan sejarah Nabi Muhammad untuk meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah dan keimanannya kepada Allah SWT,” ujar Jusuf Kalla, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/10/2020).
Jusuf Kalla menjelaskan Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di Indonesia akan menampilkan secara khusus bagaimana sejarah para pedagang dari jazirah Arab membawa Islam ke Indonesia.
Kemudian sejarah datangnya para ulama dari Arab untuk menyuguhkan sejarah bagaimana Islam pada waktu itu, sehingga 90 persen penduduk Indonesia beragama Islam.
Menurutnya, Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam tidak hanya akan menarik perhatian rakyat Indonesia, tetapi juga muslim di negara-negara sekitar yang akan berkunjung ke Indonesia.
Baca Juga: Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam Bakal Berdiri di Lahan Reklamasi Ancol
Museum akan menjadi ikon baru bagi Jakarta yang baru, seperti halnya bangunan-bangunan penanda kota-kota besar di dunia.
Di kesempatan yang sama Syafruddin yang juga merupakan ketua panitia pembangunan museum, mengatakan perjanjian kerja sama merupakan momentum besar bagi rakyat Indonesia. Khususnya umat Islam dan negara-negara di sekitarnya.
Acara yang penuh keakraban dan kehangatan tersebut, juga dihadiri Gubernur DKI, Anies Baswedan melalui fasilitas konferensi jarak jauh.
Pertemuan yang berlangsung sekitar 50 menit itu diakhiri dengan acara jamuan makan malam.
Baca Juga: Jusuf Kalla Bertemu Paus Fransiskus, Singgung Pentingnya Kebersamaan
Museum Nabi Muhammad Saw akan menampilkan seluruh kehidupan, keteladanan, keluarga, peran perdamaian, serta peradaban yang dibangun Nabi Muhammad SAW dengan teknologi 3D, hologram, dan augmented reality.
Harapannya, museum akan menjadi tempat penelitian bagi santri, mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk mempelajari kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam akan dibangun di Indonesia, setelah pembangunan di Mekkah, dan di Madinah. Museum itu rencananya akan dibangun di kawasan Jakarta Utara.
Peletakan batu pertama sudah dilakukan pada 26 Februari 2020 lalu, dihadiri oleh Jusuf Kalla, Sekjen Liga Dunia Islam Syaikh Dr Muhammad Abdul Karim Al Issa, Menteri Agama RI H. Fakhrurozi, Menteri BUMN Eric Tohir, Menteri Pertanahan/ Ka. ATR Sofyan Djalil dan Gubernur DKI Anies Baswedan serta pejabat dan tokoh masyarakat.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV