BKN: 10 Tahun Lagi Mungkin Tidak Ada PNS, Semuanya PPPK
Peristiwa | 10 Oktober 2020, 13:21 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Imbas pandemi wabah virus corona atau Covid-19 membuat cara kerja pegawai berubah, salah satunya dengan menerapkan work from home atau WFH guna menghindari penularan.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan saat penerapan WFH banyak inovasi yang lahir dan dilakukan oleh pekerja, termasuk pegawai negeri sipil atau PNS.
"Tempat bekerja kita akan berubah. Proses bisnisnya juga berubah. Saya justru menyukai WFH karena inovasi berjalan cepat," kata Bima dalam pernyataannya saat mengikuti webinar di Jakarta, Jumat (9/10/2020).
Baca Juga: Protes Hasil CPNS, Massa Blokade Jalan dan Bakar Kantor Disnaker di Keerom Papua
Karena situasi dan cara kerjanya yang akan berubah, kata dia, tidak menutup kemungkinan ada beberapa profesi yang nantinya bakal tergantikan dengan teknologi.
Menurut dia, tak terkecuali hal tersebut bisa terjadi pada PNS. Dia menambahkan, boleh jadi ke depan PNS tak lagi bekerja secara permanen atau penuh waktu.
"Kalau inovasi semuanya seperti itu, pertanyaannya apakah PNS permanent job, full time job?" kata Bima.
"Kenapa tidak part time job saja, Project based. Jadi, tidak ada lagi yang sakral sekarang ini untuk berubah."
Baca Juga: Kabar Gembira, Jokowi Setujui Gaji PPPK Setara PNS Termasuk Tunjangannya, Berikut Rinciannya
Karena tak lagi bekerja penuh waktu atau permanen, Bima menuturkan, terbuka kemungkinan posisi PNS tergantikan oleh Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Sepuluh tahun lagi mungkin tidak ada PNS. Mungkin semuanya PPPK, dan tidak diperlukan lagi PNS ke depan," kata Bima.
Lebih lanjut, Bima mengatakan mengenai betapa pentingnya big data. Cara bekerja di masa mendatang yang akan berubah dinilai perlu memanfaatkan big data untuk melakukan integrasi pekerjaan.
Baca Juga: Siap-siap, Tenaga Honorer Lulus PPPK akan Bergaji Lebih Besar Dibandingkan PNS
Menurut Bima, semua pegawai saat ini kompak menyerukan betapa pentingnya big data tersebut.
"Tapi siapa yang mengetahui bagaimana melakukan analisa big data?" kata dia.
"Enggak ada, kecuali dia memang belajar itu. Ini yang perlu menjadi perhatian bersama."
Baca Juga: Gaji dan Tunjangan Sama dengan PNS, Segini Rincian Besaran Penghasilan PPPK Tiap Golongan
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV