> >

Sindiran Menohok Jokowi Minta Jangan Sok-sokan Lockdown hingga Balasan Wagub DKI

Update corona | 5 Oktober 2020, 04:40 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Jawa Timur, Kamis (25/6/2020) pagi. Sindiran Menohok Jokowi Minta Jangan Sok-sokan Lockdown hingga Balasan Wagub DKI. (Sumber: Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan)

Protokol kesehatan dan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 pasti akan mengikuti kebijakan pusat.

Oleh karena itu, Ariza memastikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan tetap bersinergi dengan pemerintah pusat.

"Seluruh kebijakan disinergikan. Kami mengatasi wabah harus sinergi. Sampai rekomendasi WHO," jelasnya.

"Semua harus berdasarkan fakta dan data dan berdiskusi dengan pimpinan pusat, gugus tugas, presiden, ahli, dan lain-lain. Perlu sinergi yang positif," sambung Ariza.

Baca Juga: Jokowi: Tak Perlu 'Sok-sokan' Lockdown Provinsi, Kota dan Kabupaten

Mikro Lockdown

Sebelumnya, Jokowi juga mengungkapkan bahwa pemerintah mempunyai strategi dalam menangani pandemi Covid-19.

Yakni dengan mencari titik keseimbangan antara kepentingan kesehatan masyarakat dan kepentingan ekonomi.

Untuk itu, sebagai gantinya dari lockdown provinsi, kota, dan kabupaten, Jokowi lebih menekankan penerapan pembatasan sosial berskala mikro atau micro-lockdown.

"Kita buat lebih terarah, spesifik, fokus, tajam untuk mengatasi masalah Covid," kata Jokowi.

"Tapi tidak membunuh ekonomi dan kehidupan masyarakat, ini yang harus kita lakukan," sambung mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu.

Jokowi juga mengingatkan tentang koordinasi antara para kepala daerah dengan pemerintah pusat harus sinergi dan kompak.

Baca Juga: Jokowi: Jangan Anggap Pemerintah Mencla-mencle

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU