Ini Pembicaraan Gatot dengan Dandim Jaksel Sebelum Teks Pidato Direbut hingga Bentrok Pecah
Peristiwa | 1 Oktober 2020, 12:58 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo sempat bersitegang dengan Dandim 0504/Jakarta Selatan, Kolonel inf Ucu Yustia ketika hendak masuk ke area ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta, Rabu (30/9/2020) sore.
Awalnya Gatot bersama para purnawirawan TNI dan massa pengikutnya hendak berziarah, namun tak bisa masuk.
Rombongan tampak terlalu banyak sehingga menimbulkan kerumunan. Gatot lantas terlibat diskusi alot dengan Ucu.
Baca Juga: Detik-detik Ratusan Pedemo Kocar-kacir Diserbu Pendukung Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo
Bersitegang
"Ini di makam pahlawan ya, Anda punya Sapta Marga sumpah prajurit. Anda bertanggungjawab kepada Tuhan YME bahwa kami purnawirawan akan menghormati para pahlawan yang jadi korban G30S/PKI," ujar Gatot kepada Ucu.
Menjawab itu, Dandim mengaku hanya melaksanakan tugas dan tidak bermaksud melarang Gatot dan para purnawirawan untuk nyekar ke makam pahlawan.
"Kami hanya menjalankan tugas agar sesuai dengan protokol kesehatan," jawab Kolonel Ucu.
Ucu mengatakan, tak boleh ada kerumunan sesuai dengan protokol kesehatan.
Ia mengatakan, hanya boleh 30 orang sekali masuk untuk berziarah.
“Saya hargai itu,” kata Gatot saat mendengar 30 orang yang bisa masuk ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Setelah terjadi perdebatan alot, akhirnya rombongan diperbolehkan masuk dengan syarat per kelompok maksimal 30 orang.
Sekitar 20 menit Gatot nyekar ke makam para pahlawan pada momentum yang mereka sebut sebagai aksi mengenang pemberontakan Gerakan 30 Sepember PKI.
Baca Juga: Momen Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Bersitegang dengan Dandim Jaksel karena Dilarang Masuk TMP
Teks Pidato Direbut
Laksanama Madya (Purn) Suharto selaku Ketua Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara yang sedang membacakan pernyataan sikap di depan sejumlah ormas juga sempat dicegah oleh Ucu.
Ucu mencoba merebut kertas yang berisi pernyataan sikap P2KN sehingga sempat menimbulkan kericuhan kecil.
Sempat terjadi dorong mendorong antara Ucu dan orang di belakang Suharto saat berusaha memberhentikan pidato Suharto.
“Sebentar saja, sebentar,” kata laki-laki yang berusaha menghalau Ucu saat ingin memberhentikan Suharto berpidato.
“Ini Taman Makam Pahlawan. Jangan dibawa ke politik,” kata Ucu.
“Bukan dibawa ke politik. Kami warga negara Indonesia. Berhak (berbicara)” ujar laki-laki dengan baret warna merah itu.
“Saya hanya menjalankan tugas Pak. Saya yang bertanggung jawab atas wilayah di sini,” tambah Ucu.
Seorang perempuan juga meminta Ucu untuk membiarkan berbicara.
Laksdya Suharto saat itu menerangkan, P2KN terdiri dari para purnawirawan baik Pati, Pamen Pama dan Bintara Tamtama, akan berkomitmen menjaga kedaulatan bangsa dan berjalan seiringan bersama masyarakat.
Tak lama dari itu, rombongan purnawirawan TNI membubarkan diri. Mereka kembali ke kediaman masing-masing.
Baca Juga: KAMI Jadi Tunggangan untuk Nyapres? Ini Jawaban Gatot Nurmantyo
Bentrokan Pecah
Setelah Gatot dan rombongan melakukan ziarah dan tabur bunga rupanya terjadi bentrokan antara massa peziarah dan pendemo di Taman Makam Pahlawan, Kalibata.
Insiden tersebut mengakibatkan kerusakan mobil. Kaca mobil angkutan bernomor M01 dengan trayek Kampung Melayu - Senen pecah.
Salah seorang saksi mata di lokasi, Iwan mengatakan, bentrokan terjadi setelah Gatot Nurmantyo melakukan ziarah dan tabur bunga.
“Bentrok terjadi pas Pak Gatot sudah pergi naik mobil. Posisinya itu ada massa pendemo lagi. Kemudian ada teriakan aksi massa penziarah. 'Elu ngapain ngehalang-ngehalangin kegiatan ziarah'," kata Iwan seraya menirukan teriakan aksi massa peziarah saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam.
Kemudian, dari arah massa peziarah terlihat ada yang melempar botol dan batu.
Massa peziarah juga terlihat mengejar mobil angkutan umum dan memukul kaca mobil dengan bambu hingga pecah.
"Mobil hancur yang bawa massa pendemo. Bentrok sempat dilerai oleh polisi dan TNI," tambah Iwan.
Baca Juga: Demo Ricuh Kedatangan Gatot Nurmantyo Nyekar di TMP Kalibata, Tegang!
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV