Kronologi Acara KAMI Dibubarkan, Gatot Nurmantyo Tinggalkan Gedung Jabal Nur Surabaya
Peristiwa | 28 September 2020, 18:56 WIBSURABAYA, KOMPAS.TV - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo batal menggelar acara silaturahmi KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) di Gedung Juang 45, Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Senin (28/9/2020).
Sesaat sebelum acara, Gatot diketahui sudah berada di Gedung Jabal Nur yang berlokasi di Jalan Jambangan Kebon Agung Nomor 76, Surabaya.
Namun, kedua tempat tersebut, Gedung Juang dan Gedung Jabal Nur, rupanya sudah ramai didatangi massa yang menolak acara KAMI di Surabaya.
Tidak lama setelah para pendemo menggelar aksi penolakan, Gatot Nurmantyo keluar dari Gedung Jabal Nur dan dikawal sejumlah orang. Dia akhirnya meninggalkan lokasi gedung pertemuan tersebut.
"Aparat akan membubarkan. Saya bilang kepada semua hadirin aparatur ini yang melaksanakan tugas, dia aparat kepolisian. Jangan marah kepada bapak aparat ini, karena dia adalah bawahan yang disuruh pasti atasannya," kata Gatot.
Baca Juga: Didemo Ormas Surabaya, Acara Gatot Nurmantyo dan Din Syamsudin Bubar
Reporter KOMPAS TV Surabaya melaporkan, acara silaturahmi akbar KAMI di Surabaya sebenarnya hanya ada satu jadwal, yaitu yang berada di Gedung Juang 45.
Sementara untuk lokasi di Jabal Nur ini merupakan acara privat bukan untuk umum. Di sini Gatot Nurmantyo akan bertemu sejumlah kiai dan peserta undangan.
Untuk kegiatan di Gedung Juang sendiri tidak terlaksana karena penolakan massa juga dari pihak aparat kepolisian.
Baca Juga: Acara KAMI di Surabaya Dibubarkan karena Tidak Miliki Izin!
Demo di Gedung Juang 45 Surabaya
Sebelumnya, massa dari berbagai ormas yang mengatasnamakan Forum Surabaya Bersatu menggelar aksi di Gedung Juang 45 Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/9/2020).
Mereka menolak adanya acara silaturahmi KAMI yang rencananya dihadiri mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Din Syamsudin di tempat tersebut.
Para peserta Silaturahmi Akbar KAMI diminta untuk kembali pulang karena ada penolakan dari massa berbagai ormas di Surabaya ini.
Baca Juga: Silaturahmi KAMI Jatim Dibubarkan Ormas di Surabaya
Koorlap aksi, Edi Firmanto mengatakan bahwa pihaknya menolak deklarasi kelompok KAMI lantaran dianggap hanya akan membuat gaduh.
"Yang pasti kita menolak deklarasi Kami karena yang dilakukan KAMI sudah menciderai demokrasi," kata Edi di lokasi.
Menurut Edi, jika untuk kepentingan politik bisa menunggu di tahun 2024 mendatang. Tanpa perlu membuat gaduh.
"Kalau ingin maju presiden tunggu 2024, jangan bikin kisruh. Surabaya Adalah Kita siap mengawal dan menjaga Surabaya agar tetap aman, damai dan kondusif dalam bingkai NKRI dan Pancasila," jelasnya.
Sayangnya, pihak penyelenggara tidak dapat ditemui di lokasi. Hanya ada beberapa peserta yang diduga akan mengikuti acara tersebut terlihat diusir oleh massa.
Baca Juga: KAMI Gelar Nonton Bareng Film G30S/PKI di Karawang, Gatot Nurmantyo Dikabarkan akan Hadir
Respons Kepolisian
Sementara itu, Kapolsek Sawahan, Surabaya, AKP Wisnu menekankan bahwa kegiatan Silaturahmi Akbar KAMI Provinsi Jawa Timur ini tidak berizin.
Tidak adanya izin dari pihak kepolisian tersebut lantaran baik pihak gedung ataupun penyelenggara acara belum melakukan asesmen, atau penilaian kelayakan pengadaan acara sesuai dengan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
"Untuk acara di sini sejauh ini tidak ada assesment dan sebagainya. Jadi kalau tidak ada assesment ya mohon maaf, kalau aturannya tidak bisa atau belum tercukupi, terlengkapi, tidak akan ada kegiatan di sini," kata dia.
Baca Juga: Surat Izin Nonton Bareng Film G30S/PKI oleh KAMI Menuai Pro Kontra, Ini Penjelasannya
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV