Melihat Fenomena Halo Matahari yang Terjadi di Jawa Timur
Berita kompas tv | 27 September 2020, 15:47 WIBSURABAYA, KOMPASTV – Fenomena Halo Matahari terlihat di beberapa wilayah di Jawa Timur pada hari ini, Minggu (27/9/2020)
Dilansir dari Kompas.com, beberapa warganet juga turut mengabadikan momen terjadinya fenomena cincin Pelangi atau disebut Halo Matahari dan mengunggahnya di sosial media.
Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyom membenarkan bahwa pada hari ini telah terjadi fenomena Halo Matahari di beberapa wilayah.
"Benar (ada fenomena halo Matahari). Ada laporan dari Jawa Timur, Surabaya dan sekitarnya," ucap Marufin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/9/2020).
Marufin jelaskan, Halo matahari bukanlah fenomena langit, karena sejatinya terjadi dalam atmosfer bumi.
Halo Matahari terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh awan tinggi tipis yang disebut awan cirrus.
Proses pembentukanya juga menyerupai terjadinya pembentukan Pelangi.
Sementara pada Halo Matahari, awan dan matahari berada di depan kita. Cahaya Matahari dibiaskan butir-butir es dalam awan tanpa dipantulkan lagi.
"Sinar hasil pembiasan tampak sebagai lingkaran bercahaya putih (bila awannya sangat tipis) atau bahkan lingkaran bercahaya pelangi (jika awannya sedikit lebih tebal). Pusat lingkaran persis berimpit dg posisi Matahari & diameter lingkarannya sebesar 22 derajat," kata Marufin.
peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Andi Pangerang menyebut, fenomena Halo Matahari tidak hanya terjadi ketika siang hari namun juga malam hari.
fenomena Halo Matahari pada siang hari tidak akan bertahan lama atau hanya berkisar belasan menit.
"Hal ini karena tekanan atmosfer yang lebih rendah di sekelilingnya sehingga suhu menjadi lebih panas," ujar Andi.
Sementara itu, halo pada malam hari dapat terjadi cukup lama, yakni hingga mencapai 3 jam.
Ini bisa terjadi cukup lama karena tekanan atmosfer yang lebih tinggi sehingga suhu menjadi lebih dingin.
Penulis : Theo-Reza
Sumber : Kompas TV