Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Apabila RUU HIP Diketok akan Terjadi Pertumpahan Darah
Politik | 25 September 2020, 08:09 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan alasannya bergabung dengan Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) yang dimotori oleh Din Syamsuddin.
Salah satunya karena dia tidak ingin Pancasila diganti lewat kebangkitan Partai Komunis Indonesia atau PKI gaya baru. Karena itu, dia mengaku bangkit untuk melawan hal tersebut.
"Saya bergabung dan bangkit bersama-sama KAMI untuk menjaga jangan sampai Pancasila diganti," kata Gatot Nurmantyo dikutip dari kanal Youtube Hersubeno Arief pada Jumat (25/9/2020).
Baca Juga: Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Sebut Ada Kelompok Mau Ubah Pancasila, Ini Ciri-cirinya
Selain PKI gaya baru, Gatot Nurmantyo mengingatkan soal Rancangan undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang dianggapnya sangat berbahaya.
Menurut dia, jangan sampai RUU HIP dibahas dan ditetapkan sebagai Undang-undang. Pasalnya, kata dia, itu akan membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Gatot menilai jika sampai RUU HIP disahkan menjadi undang-undang, bukan tidak mungkin bakal terjadi pertumpahan darah.
"Saya yakin peristiwa kelam akan berulang apabila RUU HIP ini diketok menjadi UU," kata Gatot.
Baca Juga: Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Ngaku Dicopot Jokowi karena Perintahkan Tonton Film G30S/PKI
"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana pertumpahan darah akan terjadi."
Karena itu, Gatot rela mati-matian dan
menyatakan dirinya konsisten menjaga NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Hal tersebut sebagaimana sumpah yang pernah diucapkannya pada 1982.
"Saya secara pribadi pada 1982, pernah bersumpah di atas Al-Qur'an yang intinya bahwa saya akan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," kata Gatot.
Baca Juga: Istana Jawab Gatot Nurmantyo Soal Kaitan Pergantian Panglima TNI dan Film G30S/PKI
Menurut mantan Pankostrad itu, sumpah yang diucapkannya akan tetap dia bawa walaupun sudah tidak aktif lagi sebagai prajurit TNI.
Gatot menilai, sumpah prajurit tersebut bukan hanya sekadar janji, tetapi lebih dsri itu. Ia merupakan sebagai pertanggungjawabannya sampai di akhirat nanti.
"Sudah pensiun pun saya masih punya tanggung jawab atas sumpah ini. Sampai kapan? Sampai saya masuk liang kubur pun, sumpah itu saya pegang," ucap Gatot.
"Sebab, sumpah itu akan ditanyakan Sang Khalik, apa yang kamu lakukan atas sumpah ini."
Baca Juga: Eks Wakil Ketua Komisi I: Pergantian Gatot Nurmantyo Tidak Ada Hubungan dengan Nonton Film G30S/PKI
Dengan alasan hendak menjaga sumpahnya inilah, Gatot kemudian memutuskan bergabung dan bangkit bersama-sama KAMI.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV