Mendikbud Nadiem: Sejarah Tulang Punggung Identitas Nasional, Tak Mungkin Kami Hilangkan
Sosial | 21 September 2020, 07:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Belakangan ini ramai kabar yang menyebut bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menghapus mata pelajaran sejarah di SMK.
Pelajaran yang sama juga disebut akan menjadi mata pelajaran pilihan atau tidak wajib di SMA.
Rencana ini disebut terkait dengan upaya penyederhanaan kurikulum yang tengah digodok Kemendikbud. Namun, kabar tersebut langsung mendapat bantahan dari Kemenikbud.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud, Totok Suprayitno menegaskan bahwa mata pelajaran sejarah akan tetap ada di dalam kurikulum.
"Sejarah merupakan komponen penting bagi Indonesia sebagai bangsa yang besar sehingga menjadi kurikulum pendidikan," kata Totok melalui keterangan resmi yang dikeluarkan, Sabtu (19/9/2020), dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Tegaskan Pelajaran Sejarah Tak akan Dihapus, Ini Penjelasannya
Penjelasan Mendikbud Nadiem
Hal senada juga disampaikan Mendikbud Nadiem Makarim. Dia menyampaikan klarifikasi atas isu yang terlanjur beredar luas tersebut.
"Sejarah adalah tulang punggung dari identitas nasional kita, tidak mungkin kami hilangkan," tegas Nadiem dalam klarifikasinya pada akun Instagram @kemdikbud.ri, pada Minggu (20/9/2020).
Menurutnya, apa yang berededar di masyarakat beberapa waktu terakhir merupakan salah satu materi yang tengah dibahas Kemendikbud secara internal.
"Isu ini keluar, karena ada presentasi internal yang keluar ke masyarakat dengan salah satu permutasi penyederhanaan kurikulum. Kami punya banyak (permutasi), puluhan versi berbeda yang sekarang tengah melalui FGD dan uji publik," kata Nadiem.
Namun, dia menjelaskan tidak ada yang menjamin permutasi tersebut yang akan menjadi keputusan akhirnya.
Nadiem pun menjamin bahwa tidak akan ada penyederhanaan kurikulum hingga tahun 2022.
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV