> >

Polisi Masih Selidiki Rombongan Pesepeda Masuk Tol Jagorawi

Peristiwa | 14 September 2020, 12:25 WIB
Rombongan pesepeda memasuki Jalan Tol Jagorawi tepatnya Km 46+500, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/9/2020). (Sumber: Dok Instagram @bogor24update)

Pada video itu terlihat ada tujuh pesepeda yang melintas di jalan Tol Jagorawi KM 46. Namun, empat pesepeda lainnya memotong jalan untuk melintas lawan arah.

Saat ini Jasa Marga bersama dengan pihak kepolisian tengah mengidentifikasi rombongan pesepeda tersebut.

Peristiwa tersebut lantas dibenarkan General Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Oemi Vierta Moerdika.

Dari keterangan petugas di lapangan, rombongan pesepeda masuk melalui Jalan Tol Jagorawi Km 47+200 (traffic light Ciawi), dan mencoba melawan arah dengan menyeberang di median pada Km 46+500, menuju tempat istirahat dan pelayanan (TIP) Km 45.

Pada video itu terlihat ada tujuh pesepeda yang melintas di jalan Tol Jagorawi KM 46. Namun, empat pesepeda lainnya memotong jalan untuk melintas lawan arah.

Baca Juga: ISSI Minta Rombongan Pesepeda Masuk Tol Minta Maaf

Saat ini Jasa Marga bersama dengan pihak kepolisian tengah mengidentifikasi rombongan pesepeda tersebut.

"Saat ini kejadian tersebut masih dalam pemeriksaan lanjut dari pihak kepolisian," kata Oemi dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (13/9/2020), dikutip dari Kompas.com.

Jasa Marga menyayangkan tindakan pesepeda karena membahayakan diri sendiri dan pengguna lainnya.

"Kami telah memasang rambu larangan kendaraan roda dua masuk tol. Rambu kendaraan apa saja yang boleh masuk tol dan batas kecepatan berkendara di jalan tol di setiap akses masuk tol," ujar Oemi.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005, Pasal 38 Ayat 1 disebutkan bahwa jalan tol hanya diperuntukan bagi pengguna jalan yang menggunakan kendaraan bermotor roda empat atau lebih.

Larangan kendaraan roda dua melintasi jalan tol dibuat demi keselamatan pengendara roda dua tersebut, juga pengguna jalan tol lainnya.

"Jalan tol sebenarnya berbahaya bila dilewati kendaraan roda dua. Sebab spesifikasi rancang bangunnya ditujukan untuk kendaraan roda empat atau lebih. Misalnya soal kecepatan, minimal kendaraan yang melintas di jalan tol antarkota melaju 80 Km/jam," ujar Oemi.

"Sedangkan untuk jalan tol perkotaan 60 km/jam. Pengendara sepeda juga akan bermasalah dengan empasan angin dari kendaraan lain sebab jalan tol dibuat tanpa hambatan," kata Oemi menambahkan.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU