Puan Maharani Dikecam, Pangi Syarwi Chaniago: Yang Punya Pancasila Bukan Soekarno Saja
Politik | 5 September 2020, 04:43 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago angkat bicara terkait kontroversi ucapan
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani.
Diketahui, Puan Maharani dinilai telah menyinggung masyarakat Sumatera Barat. Itu karena ucapannya yang menyebut agar Sumatra Barat menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila.
"Yang punya Pancasila itu bukan Soekarno saja. Bahkan konsep, ide, dan draf naskah Pancasila yang buat adalah founding father yang di dalamnya banyak putra Minang. Itu fakta," kata Pangi melalui keterangan resminya pada Jumat (4/9/2020).
Baca Juga: Menunggu Lanjutnya Omnibus Law, Ketua DPR Puan Maharani Menilai Tak Perlu Terburu-buru
Pangi menilai Puan kurang membaca sejarah Pancasila dan Indonesia yang berkaitan dengan masyarakat Minang.
"Puan tampak kurang baca sejarah, kering dan dangkal pikirannnya membaca kontribusi orang Minang mendirikan Republik Indonesia," ujarnya.
Pangi menuturkan Puan harus tahu seorang jurnalis yang bernama Rosihan Anwar.
Sebab, berdasarkan pengamatan Rosihan, selama bergaul dengan tokoh-tokoh Minang sejak zaman pergerakan sampai masa kemerdekaan, hampir keseluruhan para pendiri bangsa berasal dari ranah Minang.
Sebut saja Muhammad Yamin, Syahrir, Tan Malaka, Agus Salim, Muhammad Hatta dan lain-lain yang ikut memproklamirkan pendirian republik ini. Mereka merupakan orang Minang, Sumatera Barat.
Baca Juga: Ketua DPR Puan Maharani Minta Rakyat Rukun Gotong-royong, Pertentangan RUU HIP Disudahi
"Hampir separuh dari saham pendirian Negara Republik Indonesia ini, kita berani mengatakan adalah kontribusi nyata orang Minang. Itu harus ditegaskan kembali dan Puan harus paham soal ini," ujarnya.
Pangi mengungkapkan, meski Puan adalah cucu Soekarno, tak ada jaminan bagi dia memahami sejarah Pancasila dan kontribusi pendiri bangsa dari orang Minang.
Lebih lanjut, Pangi menilai pernyataan Puan tersebut hanya akan merugikan dirinya sendiri. Citranya akan dinilai buruk oleh warga Minang.
"Komentar Puan jelas merugikan citranya sendiri, bagaimana pun ucapan ini dapat dipastikan membuat orang Minang tersinggung, makin resisten, makin tak empati terhadap cucu Praklamotor ini," ucap Pangi.
Selian itu, kerugian lainnya karena pernyataan tersebut menggerus nama Puan sendiri yang digadang-gadang akan dicalonkan menjadi capres atau cawapres pada Pilpres 2024.
Baca Juga: Puan Maharani Dorong Pemerintah Tingkatkan Penanganan Covid-19
"Belum apa-apa sudah mulai mengeluarkan statement yang blunder. Ini bisa digoreng-goreng lawan-lawan politiknya di kemudian hari, jelas tidak menguntungkan sama sekali terhadap citra Puan Maharani," tuturnya.
Menurut Pangi, tidak ada untungnya Puan mengeluarkan pernyataan tendensius tersebut.
Apalagi, Puan merupakan seorang pejabat negara sekelas Ketua DPR. Akibat pernyataannya itu, selain mempermalukan dirinya sendiri, Puan dinilai juga mencoreng marwah DPR RI.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV