> >

Ini Pernyataan Menteri Agama Soal Radikalisme Masuk dari Anak Good Looking

Politik | 4 September 2020, 18:37 WIB
Menteri Agama Republik Indonesia, Fachrul Razi (Sumber: humas kemenag)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Agama Fachrul Razi kembali membuat kontroversi dengan pernyataannya. Dalam kewaspadaan radikalisme di aparatur sipil negara (ASN), Menteri Fachrul meminta mewaspadai anak yang berpenampilan baik alias good looking.

Pernyataan ini disampaikan Menteri Fachrul Razi saat berbicara dalam launching Aplikasi ASN No Radikal dan Webinar Strategi Menangkal Radikalisme pada ASN, yang ditayangkan di akun Youtube Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Pemerintahan, Kamis (2/9/2020).

Di acara tersebut, Menteri Fachrul berbicara mengenai antisipasi kemungkinan-kemungkinan bibit radikalisme yang masuk ke lingkungan aparatur sipil negara.

Salah satu kemungkinan yang harus diantisipasi adanya orang luar yang menjadi pengurus rumah ibadah di lingkungan pemerintahan.

Baca Juga: Panglima TNI Hadi Tjahjanto Ingatkan Kelompok Radikal Kerap Bergerak Lewat Internet dan Medsos

Pola orang yang menyebarkan bibit radikalisme itu awalnya bernampilan baik.

"Cara masuk mereka gampang, kalau saya lihat polanya. Pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan bahasa Arabnya bagus, hafiz, mulai masuk, jadi imam, lama-lama orang situ bersimpati, diangkat jadi pengurus mesjid, kemudian mulai masuk temannya dan lain sebagainya, mulai masuk ide-ide seperti yang kita takutkan," paparnya.

Oleh karena itu, Menteri Fachrul telah bersepakat dengan Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo agar semua rumah ibadah di lingkungan institusi pemerintahan memiliki pengurus dari kalangan pegawai pemerintahan saja.

"Tidak boleh ada masyarakat di situ ikut jadi pengurus di sana," kata Menteri Fachrul.

Dengan demikian, kata Menteri Fachrul, penceramah-penceramahnya diambil dari mereka-mereka yang diyakini bicaranya tidak aneh.

Menteri Agama Disebut Minder Jadi Orang Islam & Perlu Diganti
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menyoroti pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi terkait radikalisme masuk ke masjid-masjid melalui anak muda yang menguasai bahasa Arab dan good looking.

Fahri menilai, Fachrul Razi memiliki masalah dengan pengetahuannya tentang sosial masyarakat Islam di Indonesia secara moderen, di mana saat ini merupakan zamannya orang keren dan good looking.

"Kalau pak menteri tidak suka pemuda rapi ke masjid, mungkin maksudnya supaya yang rapi ke pesta saja dan ke masjid kumal saja," ujar Fahri saat dihubungi, Jakarta, Jumat (4/9/2020), dikutip dari Tribunnews.

"Dugaan saya Menteri Agama agak minder jadi orang Islam. Menteri Agama tidak paham, bahwa nasib kita bangsa Indonesia adalah menjadi bangsa muslim terbesar. Harusnya itu menjadi dasar bagi kebanggaan kita menghadapi masa depan," papar mantan wakil ketua DPR itu.

Agar tidak salah dalam menyikapi dan menekan radikalisme di tanah air, Fahri pun meminta Fachrul Razi menjadi sosok yang dapat diteladani semua pihak.

Baca Juga: Deklarasi Anti Radikalisme Oleh Ormas di Malang

Sementara, Anggota DPR Fadli Zon meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Fachrul Razi dari posisi Menteri Agama di jajaran Kabinet Indonesia Maju.

Menurutnya, pernyataan Menteri Agama dapat menimbulkan perselisihan di masyarakat.

"Menteri Agama ini pernyataan-pernyataannya sering menimbulkan kecurigaan, salah paham, perselisihan atau malah Islamophobia. Sebaiknya menteri ini diganti saja Pak @jokowi," tulis Fadli Zon dalam akun Twitter milik pribadinya, Kamis (3/9/2020) malam, dikutip dari Tribunnews.

 

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU