> >

Hanya Kemenag yang Resmi Keluarkan Rekomendasi Pelajar dan Mahasiswa Kuliah di Al Azhar Mesir

Sosial | 2 September 2020, 23:58 WIB
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Dirjen Pendis Kemenag) Muhammad Ali Ramdhani (Sumber: Dok Humas Ditjen Pendis Kemenag RI)

Perlu ditelisik terlebih dahulu apakah proses keberangkatannya dilakukan secara prosedural, dengan rekomendasi Kemenag atau tidak. 

Kemenag, lanjut Dhani, rutin melakukan proses seleksi masuk Universitas Al-Azhar dan itu digelar terbuka sehingga bisa diikuti seluruh santri.

"Mereka yang lulus, akan mendapat rekomendasi, baik jalur beasiswa maupun mandiri," ucap Dhani.

Baca Juga: Kemenag Luncurkan Garda Kagum Guna Tingkatkan Kualitas Guru

Menurutnya, saat ini tidak kurang dari 6000 mahasiswa Indonesia yang belajar di Al-Azhar. 

Setiap tahun, minat calon mahasiswa untuk berangkat ke Al-Azhar terus meningkat. 

"Karenanya, Kemenag membuat regulasi, salah satunya dengan melakukan seleksi untuk diberikan rekomendasi,” kata Dhani.

Selain itu, Kemenag juga telah bekerjasama dengan Pusat Bahasa Al-Azhar (Pusiba) Cabang Indonesia dalam menyiapkan kompetensi bahasa calon mahasiswa Al Azhar. 

Pusiba dikelola oleh Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Al-Azhar, di bawah kepemimpinan TGB. M. Zainul Majdi, mantan Gubernur NTB.

Berkantor di Bekasi, Pusat Bahasa ini adalah cabang pertama yang dibuka di luar Mesir, dan diresmikan para petinggi Al-Azhar yang dipimpin Deputi Grand Syeikh Al-Azhar, Syeikh Shaleh Abbas.

“Persiapan bahasa calon mahasiswa Indonesia di Al-Azhar dilakukan melalui satu pintu, yaitu di Pusat Bahasa ini, karena langsung berada di bawah supervisi Al-Azhar,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Waryono. 

Menurut Waryono, pemberangkatan santri untuk kuliah ke Al Azhar harus berdasarkan rekomendasi Kemenag.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU