Utang PLN Rp 694 Triliun, Mulan Jameela: Apakah Bisa Menjamin Ketersediaan Listrik?
Peristiwa | 25 Agustus 2020, 14:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota DPR Fraksi Gerindra Mulan Jameela mempertanyakan kepada manajemen PT PLN (Persero) soal utang perusahaan yang mencapai Rp 694,79 triliun. Menurut dia, utang yang sangat besar tersebut tidak sehat bagi kinerja PLN.
Mulan mengatakan, berdasarkan data laporan keuangan kuartal I-2020, total utang yang dimiliki PLN terdiri dari utang jangka pendek sebesar Rp 157,7 triliun dan utang jangka panjang Rp 537 triliun.
“Dengan kondisi keuangan seperti ini tentu saja cukup mengagetkan dan tidak sehat,” kata Mulan Jameela dalam gelaran Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI, Selasa (25/8/2020).
Lebih lanjut, Mulan menyebutkan, utang tersebut dilakukan PLN untuk melakukan pembiayaan terhadap program pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 Mega Watt (MW).
Baca Juga: Pembebasan Rekening Minimum Listrik Bagi 3 Pelanggan PLN, Begini Mekanismenya
Dengan adanya utang tersebut, Mulan mempertanyakan komitmen PLN dalam menyediakan listrik bagi masyarakat, tanpa perlu adanya kenaikan tarif listrik
“Dengan kondisi seperti ini apakah bisa PLN menjamin ketersediaan listrik nasional tanpa harus menaikkan listrik tarif listrik kepada masyarakat,” tutur Mulan.
Selanjutnya, Mulan Jameela mempertanyakan bagaimana langkah PLN untuk membayar utang tersebut.
"Apa langkah yang dilakukan PLN untuk mengatasi dan membayar utang tersebut," sambungnya.
Baca Juga: Listrik Gratis PLN Agustus 2020 Sudah Bisa Didapat, Caranya Cukup Klik atau WA
Merespon hal tersebut, Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, memastikan pihaknya akan menjaga kondisi keuangan perseroan dengan baik.
“Mengenai utang kami, utang jangka panjang Rp 530 triliun, utang jangka pendek Rp 150 triliun lebih, Kami sangat paham dengan itu (utang) dan memang situasi seperti ini komitmen kami adalah menjaga sustainibility keuangan PLN terjaga dengan baik,” katanya.
Penulis : Dian-Septina
Sumber : Kompas TV