Mendikbud Nadiem Makarim Keluarkan Kurikulum Darurat, Ada Apa?
Peristiwa | 8 Agustus 2020, 05:00 WIBKedua, menggunakan kurikulum darurat (dalam kondisi khusus). Ketiga, melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Dilaporkan ke Komnas HAM
"Bagi yang membutuhkan standar lebih sederhana, boleh menggunakan kurikulum darurat. Tetapi, opsi menggunakan kurikulum darurat tidak dipaksa," ujar Nadiem.
Lebih lanjut, Nadiem menuturkan, kurikulum darurat diharapkan dapat memudahkan proses pembelajaran di masa pandemi.
Adapun dampak penggunaan kurikulum darurat bagi guru antara lain, tersedianya acuan kurikulum yang sederhana, berkurangnya beban mengajar.
Lalu, guru dapat fokus pada pendidikan dan pembelajaran yang esensial dan kontekstual. Kesejahteraan psikososial guru juga meningkat.
Baca Juga: Nadiem Makarim Izinkan Dana BOS untuk Beli Kuota Internet
Selanjutnya, dampak bagi siswa yakni siswa tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum dan dapat berfokus pada pendidikan dan pembelajaran yang esensial dan kontekstual. Serta kesejahteraan psikososial siswa meningkat.
Sementara dampaknya bagi orang tua, mempermudah pendampingan pembelajaran di rumah dan meningkatkan kesejahteraan psikososial.
“Kurikulum darurat diharapkan dapat membantu mengurangi kendala yang dihadapi guru, orang tua, dan anak selama masa pandemi,” ujar Nadiem.
Berikutnya, kurikulum darurat juga menyediakan modul pembelajaran berbasis aktivitas untuk guru, orang tua, dan siswa.
Baca Juga: Menteri Nadiem Izinkan Pembelajaran Tatap Muka di Zona Kuning, Ini Syaratnya
Bagi PAUD, modul belajar dijalankan dengan prinsip “bermain adalah belajar”. Maksudnya, proses pembelajaran terjadi saat anak bermain serta melakukan kegiatan sehari-hari.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV