> >

Daftar 7 Asupan Makanan untuk Menyembuhkan Luka

Kesehatan | 5 April 2025, 04:00 WIB
Daftar 7 Asupan Makanan untuk Menyembuhkan Luka
Natto, makanan tradisional Jepang terbuat dari fermentasi kedelai. (Sumber: SHUTTERSTOCK/ K321)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ada berbagai faktor penyebab yang dapat mempengaruhi penyembuhan luka, salah satunya adalah asupan nutrisi yang tepat. Tubuh memerlukan zat gizi tertentu untuk memperbaiki jaringan yang rusak, mengurangi peradangan, serta meningkatkan produksi kolagen agar luka dapat sembuh lebih cepat. 

Protein, vitamin C, zinc, dan omega-3 adalah beberapa contoh nutrisi yang berperan penting dalam proses ini. Dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi tersebut, tubuh dapat mempercepat regenerasi sel dan mengurangi risiko infeksi. 

Melansir laman Healthline, berikut beberapa asupan makanan yang dapat membantu penyembuhan luka. 

Baca Juga: Populer saat Lebaran, Ini 7 Manfaat Kacang Mete untuk Kesehatan

Daftar asupan makanan bantu sembuhkan luka

1. Buah citrus

Asupan vitamin C dibutuhkan untuk membentuk produksi kolagen pada kulit. Produksi kolagen yang maksimal dapat mempercepat penyembuhan luka dan menjaga kesehatan kulit. 

Selain itu, konsumsi vitamin C dalam fungsinya meningkatkan imunitas dapat mencegah terjadinya infeksi. 

2. Kedelai

Kedelai mengandung berbagai macam vitamin, termasuk vitamin A, C, D, E dan K yang membantu pembentukan jaringan baru. Kacang ini juga memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kesehatan kulit.

Kedelai juga merupakan sumber protein lengkap lantaran mengandung semua jenis asam amino esensial. Asam amino ini juga berperan penting dalam pembentukan sel-sel baru. 

3. Cokelat

Asupan makanan yang dapat membantu penyembuhan luka selanjutnya adalah cokelat. Penelitian dalam Contemporary Reviews in Cardiovascular Medicine (2017) menyebutkan bahwa cokelat hitam dapat membantu menjaga tekanan darah. 

Tekanan darah normal menunjukkan sirkulasi darah yang baik. Darah akan mengalirkan oksigen dan zat gizi yang membantu pemulihan luka dan pembentukan sel kulit baru. 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada

Sumber : Healthline


TERBARU