> >

6 Makanan dan Minuman yang Dapat Picu Dehidrasi saat Berpuasa

Kesehatan | 20 Maret 2025, 14:20 WIB
6 Makanan dan Minuman yang Dapat Picu Dehidrasi saat Berpuasa
Kopi adalah salah satu minuman yang dapat memicu dehidrasi saat berpuasa. (Sumber: pikisuperstar on Freepik)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Saat menjalani ibadah puasa, tubuh mengalami kekurangan cairan, sehingga rentan mengalami dehidrasi.

Beberapa tanda dehidrasi adalah urine berwarna gelap dan berbau tajam, mudah lelah, pusing, atau lesu, dan frekuensi buang air kecil berkurang.

Tanpa disadari, ada beberapa makanan dan minuman yang justru bisa menyebabkan dehidrasi jika dikonsumsi saat sahur atau berbuka puasa.

Agar tetap terhidrasi selama berpuasa, penting untuk menghindari makanan dan minuman yang justru mempercepat hilangnya cairan dari tubuh.

Dikutip dari laman Health, ini 6 makanan dan minuman yang dapat memicu dehidrasi.

Baca Juga: 6 Buah Tinggi Air untuk Bantu Cegah Dehidrasi saat Berpuasa

6 Makanan dan Minuman yang Dapat Picu Dehidrasi

1. Soda

Soda tampak menyegarkan untuk diminum saat berbuka puasa. Namun minuman ini tidak bisa menggantikan cairan tubuh yang hilang selama berpuasa. 

Menurut penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), soda mengandung gula yang tinggi. Gula dapat memiliki efek hipernatremik pada tubuh. Hipernatremik adalah konsentrasi natrium yang tinggi dalam darah. Kondisi ini paling sering terjadi pada orang yang kurang minum air.

Selain itu, kafein dalam soda bertindak sebagai diuretik ringan dan menyebabkan kita lebih sering buang air kecil sehingga memperbesar potensi terjadinya dehidrasi.

2. Kopi

Menurut sebuah penelitian, kafein yang terkandung dalam kopi, memiliki efek diuretik yang dapat meningkatkan produksi urine

Efek ini berpotensi menyebabkan dehidrasi jika asupan cairan tidak cukup untuk menggantikan cairan yang keluar.

Kafein bekerja dengan menghambat reabsorpsi natrium di ginjal, yang menyebabkan tubuh mengeluarkan lebih banyak air dan elektrolit melalui urine.

Baca Juga: 5 Cara Alami Mengatasi Panas Dalam saat Berpuasa

3. Makanan tinggi protein

Makan makanan berprotein memang dapat membuat kita merasa kenyang lebih lama. Namun mengonsumsi protein secara berlebihan dapat memicu dehidrasi. 

Pasalnya, metabolisme protein menghasilkan produk sampingan berupa nitrogen, yang harus dikeluarkan tubuh melalui urine. Proses ini memaksa ginjal untuk bekerja lebih keras guna membuang nitrogen berlebih, sehingga tubuh kehilangan lebih banyak cairan.

4. Makanan ultra-proses

Makanan ultra-proses mengandung kombinasi garam, gula, dan lemak yang tinggi yang bisa memperparah dehidrasi. Selain itu, jenis makanan ini rendah kandungan air, sehingga tidak membantu menjaga hidrasi tubuh.

Konsumsi garam berlebih membuat tubuh menahan lebih banyak natrium, yang memicu rasa haus dan meningkatkan kebutuhan cairan untuk menjaga keseimbangan elektrolit.

Makanan tinggi gula juga dapat meningkatkan kadar glukosa darah, yang memicu tubuh untuk menarik lebih banyak air ke dalam aliran darah agar kadar gula seimbang. 

Hal ini dapat menyebabkan lebih banyak cairan dikeluarkan melalui urine.

5. Makanan tinggi gula

Gula dapat menarik cairan dari sel-sel tubuh dan membuat kita lebih cepat merasa haus. Selain itu, makanan manis bisa menyebabkan lonjakan energi yang cepat tetapi diikuti dengan rasa lemas setelahnya.

Saat sahur dan berbuka sebaiknya hindari minuman bersoda dan jus kemasan. Aneka kue, donat, hingga permen juga sebaiknya dihindari atau dikurangi. 

Baca Juga: 6 Tips Cegah Dehidrasi selama Berpuasa, Nomor 1 Penting Sekali

 

6. Sayuran diuretik

Beberapa sayuran, seperti asparagus dan seledri, bersifat diuretik alami yang dapat meningkatkan produksi urine dan menyebabkan hilangnya cairan lebih cepat.

Kandungan tertentu dalam sayuran ini, seperti asparagin dalam asparagus dan phthalides dalam seledri, merangsang ginjal untuk mengeluarkan lebih banyak natrium dan air dari tubuh.

Meskipun efek ini bisa membantu mengurangi retensi air dan mendukung fungsi ginjal, konsumsi berlebihan tanpa disertai asupan cairan yang cukup, berisiko mempercepat hilangnya cairan tubuh dan berpotensi menyebabkan dehidrasi.

 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Health


TERBARU