Gejala Chikungunya dan Perbedaannya dengan DBD
Kesehatan | 30 Januari 2025, 23:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Musim hujan menjadi waktu yang tepat untuk nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus untuk berkembang biak. Hal ini dapat meningkatkan risiko penularan berbagai penyakit, termasuk chikungunya dan Demam berdarah dengue (DBD).
Chikungunya adalah penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk jenis Aedes. Penyakit chikungunya sering kali disebut dengan flu tulang.
Umumnya, penyakit chikungunya sering terjadi pada awal dan akhir musim hujan. Penyakit ini sering digambarkan sebagai demam disertai dengan nyeri sendi yang hebat dan terkadang terus-menerus.
Meski jarang mengancam jiwa, penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Melansir laman Everyday Health, berikut gejala penyakit chikungunya dan perbedaannya dengan DBD.
Baca Juga: 6 Bahan Alami Ini Dapat Usir Nyamuk, Cegah DBD dan Chikungunya
Gejala Chinkungunya dan Perbedaannya dengan DBD
1. Demam
Demam menjadi salah satu gejala umum penyakit chikungunya dan DBD. Pada umumnya, gejala demam akibat chikungunya berlangsung tanpa pola yang khas.
Hal ini berarti demam bisa tinggi sewaktu-waktu, kemudian menurun setelahnya. Sementara itu, fase demam pada DBD membentuk suatu pola khusus.
Demam DBD lebih dari 40°C yang muncul segera setelah virus mulai menginfeksi. Demam turun drastis hingga suhu tubuh normal (sekitar 37°C) dan dibarengi dengan penurunan trombosit secara drastis.
Setelah itu, demam kembali muncul dan trombosit perlahan naik ke tingkat normal.
2. Nyeri
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada
Sumber : Everyday Health