Muhammadiyah Tetapkan Puasa Ramadan Jatuh pada 1 Maret 2025, Bagaimana dengan Pemerintah?
Tren | 8 Januari 2025, 05:30 WIBMenurut Syamsul, parameter KHGT mengadopsi konsensus internasional yang disepakati dalam Kongres Penyatuan Kalender Hijriah di Istanbul pada 2016. Beberapa parameter utama KHGT adalah seluruh bumi sebagai satu matlak (zona waktu), ketinggian bulan minimal 5°, dan elongasi 8° sebelum pukul 00:00 UTC. Dengan standar ini, KHGT dianggap lebih universal dibandingkan kalender berbasis lokal.
Baca Juga: Menag Godok Wacana Libur Sekolah Selama 1 Bulan Saat Puasa Ramadan
Menyatukan Hari Ibadah
Syamsul menjelaskan, KHGT sangat penting untuk menyatukan hari-hari ibadah umat Islam, terutama yang lintas kawasan seperti puasa Arafah. “Puasa Arafah sering kali tidak bertepatan dengan waktu wukuf di Arafah karena perbedaan kalender. KHGT dapat menyelesaikan persoalan ini,” ujarnya.
Muhammadiyah telah mendukung penerapan KHGT melalui keputusan Muktamar Ke-47 di Makassar pada 2015 dan ditegaskan kembali dalam Muktamar Ke-48 di Surakarta pada 2022.
Dalam keputusan tersebut, Muhammadiyah berkomitmen mendukung sistem kalender internasional yang unifikatif untuk menyatukan hari-hari ibadah.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV