Tips Langkah Darurat jika Mobil Tiba-Tiba Mogok di Jalur Contraflow
Travel | 24 Desember 2024, 04:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Contraflow adalah salah satu cara untuk mengurai kepadatan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama operator tol telah memetakan ruas jalan tol yang hendak diberlakukan contraflow saat momen Nataru, yaitu Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi).
"Saat libur Nataru ada pengaturan lalu lintas meliputi sistem satu arah (one way) dan sistem lajur pasang surut atau tidak flow (contraflow)," kata Plt Direktur Jenderal Hubdat Ahmad Yani dikutip dari laman Ditjen Hubdat belum lama ini.
Uji coba contraflow dilakukan untuk mematangkan kesiapan arus mudik 2024.
Baca Juga: Pemerintah DKI Jakarta Pastikan Armada dan Layanan Mudik Nataru 2025 Siap dan Aman
Sehubungan dengan itu, pengemudi patut memahami dan mengerti budaya berkendara di ruas contraflow agar terhindar kecelakaan, khususnya saat mobil mengalami kendala seperti mogok.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Aan Suhanan dalam keterangannya menyampaikan tips aman berkendara, apabila mobil mogok di contraflow. Ia menegaskan untuk penumpang tetap tenang, jangan masuk ke lajur lawan arah dengan alasan apapun karena berisiko kena tabrak.
"Lalu nyalakan lampu hazard dan pasang segitiga tanda bahaya 20 meter di belakang mobil," katanya dikutip Minggu (22/12/2024).
Mengutip laman instagram @korlantaspolri, semua penumpang wajib turun dan berdiri di depan mobil yang mogok setidaknya sejauh 10 meter.
Hal itu dilakukan untuk mencegah bahaya kalau sampai mobil kena tabrak kendaraan lain yang tidak waspada.
Sementara itu, Budiyanto, pemerhati masalah transportasi dan angkutan jalan, mengatakan, ruang pada lajur contraflow terbatas dan hanya dibatasi sarana keselamatan yang minim yaitu safety cone. Sedangkan sampingnya untuk mobil yang berlawanan.
"Ruang untuk manuver relatif tidak ada karena di sebelah kiri kemungkinan ada median pembatas dari besi dan lajur sebelah kanan untuk arus berlawanan," kata Budiyanto.
Baca Juga: 35.000 Orang Lebih Mudik ke Pulau Jawa lewat Bakauheni pada H-4 Natal
"Mengambil lajur sebelah kanan akan sangat beresiko karena ada arus yang berlawanan," ujarnya.
"Sebelah kiri ada pembatas atau median dari besi, pilihan terbaik dari aspek keselamatan adalah mengurangi kecepatan dan berusaha berhenti pelan-pelan sambil menepi," ujar Budiyanto.
Tidak lupa juga untuk segera melakukan panggilan bantuan darurat untuk perbaikan atau memindahkan mobil.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Wartakotalive