Waspada Demam Berdarah di Musim Penghujan, Terapkah Langkah Pencegahan Ini di Rumah!
Kesehatan | 23 Desember 2024, 07:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Demam berdarah merupakan penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Aedes aegypti umumnya berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat, memiliki dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki.
Gejala Umum Demam Berdarah
Gejala umum demam berdarah adalah demam mendadak yang tinggi selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat.
Gejala lainnya berupa nyeri kepala, lemas, menggigil, nyeri di belakang mata, otot, dan tulang, ruam kulit kemerahan, kesulitan menelan makanan dan minuman, mual, muntah, gusi berdarah, mimisan, timbul bintik-bintik merah pada kulit, muntah darah, dan buang air besar berwarna hitam.
Baca Juga: Sejumlah Wilayah Alami Kekeringan, Waspada Kasus Demam Berdarah Meningkat, Ini Penjelasannya
Demam Berdarah di Indonesia
Di Indonesia, menurut data Kemenkes, pada minggu ke-43 tahun 2024, telah dilaporkan 210.644 kasus dengan 1.239 kematian akibat DBD yang terjadi di 259 kabupaten/kota di 32 provinsi.
Suspek dengue yang dilaporkan melalui SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon) secara kumulatif hingga minggu ke-43 mencapai 624.194 suspek.
Selain itu, pada tahun 2024, wilayah yang terjangkit DBD mengalami perluasan, yaitu mencapai 482 kabupaten/kota.
Adapun dalam beberapa tahun terakhir, terjadi pemendekan siklus tahunan penyakit ini, dari 10 tahun menjadi 3 tahun atau bahkan kurang.
Maka dari itu, sudah semestinya kita waspada terhadap ancaman penyakit demam berdarah, salah satunya adalah dengan melakukan langkah pencegahan sebelum penyakit itu menghampiri.
Baca Juga: Peran Penting Pemeriksaan Diagnostik Laboratorium pada Demam Berdarah Dengue
Langkah Pencegahan Demam Berdarah
Agar tidak terkena penyakit demam berdarah, Anda bisa memulai langkah pencegahannya dengan cara-cara sebagai berikut.
1. Menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air.
2. Menutup rapat tempat penampungan air.
3. Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
4. Memantau wadah air yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
5. Mengganti air di vas bunga secara rutin.
6. Mengeringkan air di alas pot atau daerah lain yang digenangi air dan berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
7. Memperbaiki saluran air jika ada kerusakan yang dapat menyebabkan aliran air tidak lancar dan menimbulkan genangan.
Dengan menerapkan beberapa langkah di atas, Anda bisa meminimalisasi keberadaan nyamuk Aedes aegypti yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah.
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV, Kemenkes