Apa Itu "Water Birth" yang Dilakukan Artis Nikita Willy saat Melahirkan?
Tren | 18 Desember 2024, 07:36 WIBMeski diklaim memiliki hanya manfaat, metode melahirkan ini juga memiliki sejumlah risiko yang perlu dipertimbangkan. Berikut risiko melahirkan dengan metode water birth.
1. Infeksi
Risiko infeksi dapat meningkat jika air atau bak persalinan tidak steril. Bakteri dari feses ibu atau lingkungan sekitar dapat mencemari air dan membahayakan ibu maupun bayi.
2. Masalah pernapasan pada bayi
Dalam situasi tertentu, bayi mungkin mencoba bernapas sebelum diangkat keluar dari air. Hal ini dapat menyebabkan air tertelan atau masuk ke dalam paru-paru bayi.
Tentunya hal ini bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
3. Mengontrol suhu air
Suhu air yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat membahayakan bayi dan ibu. Suhu yang ideal harus terus dipantau agar tetap aman.
4. Tali pusar putus lebih cepat
Jika bayi diangkat terlalu cepat atau jika ada tarikan yang kuat saat bayi lahir di dalam air, tali pusar bisa putus sebelum waktunya. Hal ini bisa menyebabkan kehilangan darah pada bayi.
5. Risiko gawat janin tidak terdeteksi
Monitor untuk memeriksa kondisi janin di dalam air lebih sulit dibandingkan pada persalinan biasa. Jika bayi mengalami stres atau detak jantung menurun, tanda-tandanya bisa terlambat diketahui.
Baca Juga: Pasien Memaksa Pulang Usai Melahirkan, Begini Usaha Petugas Damkar Bantu Pemulangan
6. Tidak cocok untuk semua ibu
"Water birth" tidak direkomendasikan untuk ibu dengan kondisi medis tertentu, seperti preeklamsia atau tekanan darah tinggi, kehamilan kembar, infeksi aktif seperti herpes genital dan persalinan prematur sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV