> >

5 Bahaya Menggunakan Kembali Botol Plastik Sekali Pakai

Kesehatan | 18 Desember 2024, 06:40 WIB
Ilustrasi botol plastik sekali pakai. (Sumber: Freepik)

Botol plastik sekali pakai sulit dibersihkan secara menyeluruh karena memiliki desain yang tidak tahan panas. Sisa-sisa air, keringat, atau kelembapan di dalam botol menciptakan lingkungan ideal untuk pertumbuhan bakteri dan jamur.

Bahkan, penelitian menunjukkan botol plastik yang digunakan selama beberapa hari tanpa pembersihan, memiliki kandungan bakteri yang setara dengan toilet umum.

Penggunaan ulang tanpa mencuci dengan baik bisa menyebabkan kontaminasi bakteri seperti Escherichia coli (E. coli) atau jamur yang dapat menyebabkan masalah pencernaan dan infeksi.

3. Pencemaran mikroplastik

Botol plastik yang digunakan berulang kali rentan mengalami kerusakan kecil. Goresan kecil pada permukaan botol dapat melepaskan partikel plastik berukuran mikro atau mikroplastik ke dalam air.

Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum dan menumpuk di jaringan tubuh. Penelitian menunjukkan mikroplastik berpotensi menyebabkan peradangan, gangguan hormon, dan kerusakan sel.

Baca Juga: 5 Manfaat Minum Air Rebusan Daun Pandan, Bisa Kontrol Gula hingga Redakan Stres

4. Risiko gangguan kesehatan ibu hamil dan janin

Berdasarkan studi, BPA dalam botol plastik dapat memengaruhi perkembangan otak janin selama dalam kandungan. Para peneliti juga menemukan wanita hamil yang memiliki kadar BPA tinggi dalam urinenya.

Ibu hamil dengan BPA tinggi lebih berisiko melahirkan anak perempuan yang mengalami gangguan perilaku, seperti hiperaktif, kecemasan, serta depresi.

Risiko BPA ini tampaknya lebih mudah dialami bayi dan anak-anak karena sistem tubuh mereka belum mampu membuang zat tersebut dari dalam tubuh.

5. Meningkatkan risiko kanker payudara

Selain kontaminasi bakteri dan gangguan kehamilan, penggunaan botol plastik berulang bisa menimbulkan bahaya terkait tumor ganas.

Dikutip dari laman Breast Cancer, BPA merupakan estrogen sintetik lemah yang dapat meniru kerja hormon estrogen dalam tubuh dan menggangu fungsinya.

BPA mungkin bisa menghambat atau meningkatkan estrogen dalam tubuh. Hal ini memicu perkembangan kanker payudara reseptor hormon positif.

Akibatnya, paparan BPA pada wanita erat kaitannya sebagai faktor risiko penyebab kanker payudara.

Baca Juga: Main Hujan Bikin Anak Sakit? Simak Beberapa Manfaat Main Hujan Ini Lebih Dulu!

 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Healthline, Mayo Clinic


TERBARU