> >

Gejala Cacar Api yang Perlu Diwaspadai, Beda dengan Cacar Air?

Kesehatan | 11 Desember 2024, 08:53 WIB
Ilustrasi ruam pada kulit (Sumber: pumatokoh)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Cacar api (herpes zoster) adalah infeksi virus yang menyebabkan timbulnya ruam atau lepuhan pada kulit. Penyebab utama penyakit cacar api adalah ketika virus varicella-zoster (VZV) yang menyebabkan cacar air.

Virus ini aktif kembali di dalam tubuh setelah pernah terkena cacar air. Melansir laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC), setelah seseorang menderita cacar air, virus tersebut akan tetap berada di dalam tubuhnya. 

Virus tersebut dapat aktif kembali di kemudian hari dan menyebabkan cacar api. Seseorang yang belum pernah menderita cacar air atau tidak mendapatkan vaksin cacar air dapat terinfeksi dari seseorang yang menderita cacar api.

Baca Juga: 4 Cara Ini Dapat Dilakukan Agar Luka Cacar Air Tidak Berbekas

Selain itu, cacar api juga menular melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan cacar api atau menghirup partikel virus yang keluar dari lepuhan. 

Orang yang terkena cacar api paling sering mengalami ruam di sekitar sisi kiri atau kanan tubuh. Ruam ini biasanya terasa nyeri dan gatal.

Tidak jarang, penderita cacar api merasakan nyeri, gatal, atau kesemutan di area tempat ruam akan berkembang. Ruam cacar api paling sering muncul dalam satu garis di sekitar sisi kiri atau kanan tubuh.

Dalam beberapa kasus, ruam dapat menyebar lebih luas di tubuh dan mirip dengan cacar air. Namun hal ini jarang terjadi dan biasanya terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, ada beberapa gejala cacar api secara umum, meliputi:

1. Ruam atau muncul lepuhan
2. Nyeri, gatal, atau kesemutan pada ruam
3. Demam
4. Sakit kepala
5. Menggigil
6. Sakit perut

Baca Juga: 5 Cara Hilangkan Bekas Cacar Air dengan Bahan Alami

Gejala ini dirasakan beberapa hari sebelum ruam atau lepuhan muncul. Cacar api dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti nyeri saraf jangka panjang yang disebut neuralgia pasca herpes, atau PHN.

 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU