Psikolog: Candaan yang Melewati Batas Bisa Picu Dampak Psikologis Serius
Kesehatan | 8 Desember 2024, 04:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Psikolog klinis dari Universitas Padjajaran, Anggie Harmalia M.Psi, mengungkapkan bahwa candaan yang sudah melewati batas dapat menimbulkan dampak psikologis yang serius bagi seseorang yang menerima.
Anggie menjelaskan bahwa dampak tersebut bisa berupa penurunan rasa percaya diri, stres, kecemasan, hingga tekanan psikologis lainnya.
“Dampak pada penerima candaan jika candaan yang diterima melewati batas bisa menurunkan rasa percaya diri, memicu stres, kecemasan, dan atau tekanan psikologis lainnya,” kata Anggie seperti dikutip dari Antara, Kamis (5/12/2024).
Baca Juga: [FULL] Anggota DPR Singgung Menag soal Penceramah Hina Pedagang Es hingga Tempat Cari Proyek
Menurutnya, seseorang yang merasa tersinggung akibat candaan tersebut bisa mengalami perubahan perilaku, seperti menghindari interaksi sosial.
Hal ini, bisa merusak relasi antarpersonal dan berpotensi memunculkan trauma yang sudah ada sebelumnya.
Anggie menjelaskan ciri-ciri candaan yang melewati batas, seperti yang berfokus pada penghinaan fisik, intelektual, atau status sosial seseorang.
Candaan yang tidak sesuai konteks dan diucapkan kepada orang yang tidak akrab dengan pelaku juga termasuk dalam kategori ini.
Selain itu, penggunaan stereotip tertentu dalam candaan, seperti yang berhubungan dengan gender, ras, agama, atau kondisi sosial seseorang, juga bisa dianggap sebagai candaan yang minim empati.
Hal ini berlaku meskipun reaksi penerima candaan menunjukkan ketidaknyamanan.
“Mengabaikan reaksi penerima, jika penerima candaan terlihat tidak nyaman tetapi pelaku tetap melanjutkan candaan,” kata Anggie.
Untuk itu, ia menyarankan agar setiap candaan memiliki batasan, sehingga tidak berujung pada penghinaan. Ia menekankan pentingnya menghindari tema sensitif yang dapat menyentuh trauma atau pengalaman buruk seseorang, serta menghindari topik-topik terkait ras, agama, atau kekurangan fisik.
Selain itu, perlu disesuaikan dengan tingkat keakraban antara pemberi dan penerima candaan.
“Penggunaan situasi umum atau pengalaman pribadi sebagai obyek candaan akan lebih netral dan meminimalisasi menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain,” tambahnya.
Baca Juga: Marsya VoB Masuk Daftar 100 Wanita Inspiratif dan Berpengaruh di Seluruh Dunia
Anggie juga memberi saran kepada penerima candaan untuk tetap menjaga keseimbangan emosional. Jika dirasa candaan sudah mengganggu, ia bisa dengan sopan menegur pelaku.
Selain itu, fokus pada pengembangan rasa percaya diri dan toleransi terhadap humor juga bisa membantu agar candaan tidak terbawa perasaan.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV