> >

Ahli Gizi Ungkap Tempe Makanan Sehat untuk Jantung dan Terjangkau

Kesehatan | 3 Desember 2024, 07:48 WIB
Ilustrasi tempe. (Sumber: Pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tempe, makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari fermentasi kedelai, memiliki berbagai manfaat kesehatan terutama untuk jantung. Demikian diungkapkan oleh Fitri Hudayani, dietisien dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

"Mengandung lemak tidak jenuh, baik untuk kesehatan jantung, serta nilai ekonomi yang relatif mudah didapatkan oleh seluruh kalangan masyarakat," jelas Fitri dikutip dari Antara, Senin (2/12/2024).

Selain bermanfaat untuk jantung, tempe juga berperan penting dalam diet sehari-hari dan dapat membantu pencegahan serta penanganan beberapa penyakit tertentu.

Makanan fermentasi ini kaya akan sumber energi dan protein yang baik untuk memenuhi kebutuhan energi harian, serta mengandung vitamin dan mineral esensial bagi tubuh.

"Tempe juga menyediakan sumber serat yang baik sehingga dapat membantu dalam menyehatkan saluran cerna," tambah Fitri.

Baca Juga: Anggaran Makan Bergizi Jadi Rp10 Ribu per Porsi, Ada Kendala 'Budget'?

Cara Mengolah Tempe yang Sehat

Namun, untuk memaksimalkan manfaat tempe sebagai sumber lemak baik, cara pengolahannya harus diperhatikan.

Fitri merekomendasikan pengolahan tempe dengan cara ditumis, direbus, atau dikukus agar nilai lemaknya tetap terjaga.

Sebaliknya, menggoreng tempe hingga kering dapat meningkatkan kandungan lemak yang tidak sehat.

"Pengolahan tempe memang sebaiknya tidak dijadikan olahan yang tinggi lemak, misalnya digoreng kering sehingga akan meningkatkan kandungan lemaknya," tegas Fitri.

Penelitian IPB: Tempe Setara dengan Protein Hewani, Lebih Kaya Vitamin dari Kedelai

Guru Besar Bidang Pangan, Gizi, dan Kesehatan Institut Pertanian Bogor (IPB), Made Astawan, mengungkapkan bahwa tempe memiliki keistimewaan sebagai satu-satunya protein nabati yang kualitasnya setara dengan protein hewani.

Menurut Made, proses fermentasi kedelai menjadi tempe tidak hanya meningkatkan daya cerna protein, tetapi juga menghasilkan peningkatan signifikan pada kandungan vitamin dan komponen bioaktif.

"Di kedelai hanya sedikit tetapi di tempe menjadi banyak sekali. Itulah keunggulan bioaktif," jelas Made dikutip dari Antara, Selasa (26/3) silam.

Baca Juga: Respons soal Makan Bergizi Gratis, Ekonom: Saya Khawatir Anggaran Rp10 Ribu Tidak Cukup

Perbandingan nilai gizi per 100 gram menunjukkan peningkatan yang signifikan dari kedelai ke tempe:

  • Protein: meningkat dari 46,5 gram menjadi 50,5 gram
  • Kalsium: naik dari 254 mg menjadi 347 mg
  • Riboflavin: bertambah dari 0,15 mg menjadi 0,85 mg
  • Niasin: melonjak dari 0,67 mg menjadi 4,35 mg
  • Piridoksin: meningkat dari 0,08 mg menjadi 0,47 mg
  • Vitamin B12: naik dari 0,15 mcg menjadi 5 mcg
  • Biotin: bertambah dari 34 mcg menjadi 71 mcg

"Vitamin B12 ini biasanya bersumber dari hewani, jadi tempe satu-satunya panganan nabati yang mengandung vitamin B12 yang jumlah signifikan. Ada keterlibatan mikroba dalam produksi vitamin B12 tersebut," ungkap Made.

Baca Juga: Keripik Tempe Rumahan Tembus Pasar Luar Negeri

Dibandingkan dengan daging sapi per 100 gram, tempe menunjukkan keunggulan nutrisi yang lebih sehat:

  • Kalori lebih rendah: 193 vs 254 kalori
  • Lemak total lebih sedikit: 11g vs 20g
  • Lemak jenuh lebih rendah: 1g vs 7g
  • Serat lebih tinggi: 10g vs 0g
  • Kalsium lebih tinggi: 150mg vs 30mg
  • Sodium lebih rendah: 10mg vs 150mg
  • Zat besi lebih tinggi: 15% vs 11%

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU