4 Dampak Buruk Kelebihan Omega-3
Kesehatan | 30 November 2024, 05:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Omega-3 adalah salah satu jenis asam lemak tak jenuh ganda yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Nutrisi ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan atau suplemen.
Manfaat utama omega-3 adalah membantu menurunkan kadar trigliserida, tekanan darah, dan risiko penyakit kardiovaskular.
Nutrisi ini juga sangat penting bagi ibu hamil karena dapat mendukung perkembangan otak pada anak, dan mengurangi risiko gangguan mental seperti depresi.
Meski dapat menunjang fungsi organ tubuh, kelebihan omega-3 dapat membawa dampak buruk. Badan Pangan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) merekomendasikan asupan harian omega-3 tidak lebih dari 3 gram.
Baca Juga: Tidak Banyak yang Tahu, Ini 5 Manfaat Lengkuas untuk Kesehatan
Dampak Buruk Kelebihan Omega-3
Dilansir laman The Healthy, berikut dampak buruk kelebihan omega-3:
1. Meningkatkan risiko kanker prostat
Kelebihan omega-3 dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the National Cancer Institute pada 2013, menemukan bahwa omega-3 berkorelasi dengan peningkatan risiko kanker prostat sebesar 43 persen dan peningkatan risiko kanker prostat agresif sebesar 71 persen.
2. Meningkatkan risiko pendarahan
Omega-3 dapat meningkatkan risiko pendarahan, terutama jika dikonsumsi lebih dari 3 gram per hari.
Omega-3 bertindak sebagai antikoagulan alami yang berarti bisa sedikit mengurangi pembekuan darah dengan memengaruhi fungsi trombosit.
Sementara menurut University of Maryland Medical Center, omega-3 dosis tinggi meningkatkan risiko mimisan dan kencing berdarah.
3. Fibrilasi atrium
Dampak buruk kelebihan omega-3 selanjutnya adalah fibrilasi atrium. Fibrilasi atrium merupakan tipe detak jantung tidak teratur yang mampu meningkatkan risiko pembekuan darah, stroke, dan gagal jantung.
Baca Juga: Meski Bau, Petai Ternyata Punya Manfaat untuk Kesehatan
4. Melemahkan sistem kekebalan tubuh
Omega-3 memang dapat mendukung kekebalan tubuh dengan mengurangi peradangan, memperkuat membran sel, dan mendorong aktivitas sel kekebalan tubuh yang sehat.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa asupan omega-3 yang sangat tinggi dapat mengubah cara kerja sistem kekebalan, sehingga tubuh menjadi kurang responsif terhadap infeksi.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : The Healthy