Apa itu Bakteri Bacillus Cereus yang Ditemukan BPOM dalam Latiao?
Kesehatan | 6 November 2024, 06:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi melarang peredaran latiao. Hal ini terjadi setelah kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
Dikutip dari laman resminya, BPOM menemukan adanya indikasi kontaminasi bakteri Bacillus cereus pada produk tersebut.
Pihak BPOM memeriksa 73 produk latiao yang beredar di Indonesia, empat di antaranya terbukti mengandung bakteri Bacillus cereus.
Baca Juga: Tercemar Bakteri Bacillus saat Penyimpanan, Camilan Stik Pedas 'Latiao' Akibatkan 12 Siswa Sakit!
Apa itu Bakteri Bacillus Cereus?
Melansir laman Cleveland Clinic, Bacillus cereus atau B. cereus adalah organisme mikroskopis yang melepaskan racun berbahaya (toksin). Bakteri ini menyerang usus menyebabkan keracunan makanan.
Bakteri ini dapat menghasilkan racun yang menyebabkan dua jenis penyakit gastrointestinal, yaitu sindrom emetik (muntah) dan sindrom diare. Makanan yang umum menyebabkan keracunan makanan setelah terkontaminasi bakteri Bacillus cereus meliputi, ikan, susu dan turunannya, daging, sayuran, nasi, pasta, kue kering, hingga sushi.
Gejala Infeksi Bacillus Cereus
Gejala penyakit akibat Bacillus cereus biasanya muncul 1 hingga 6 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Gejala ini bisa berlangsung hingga 24 jam, membuat orang yang terinfeksi merasa lemah dan dehidrasi.
Akibat infeksi bakteri mikroskopis ini tidak hanya bisa memengaruhi saluran pencernaan (gastrointestinal), tetapi bagian tubuh lainnya. Akibat infeksi bakteri Bacillus cereus pada saluran pencernaan bisa menyebabkan masalah kesehatan berikut:
1. Diare
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada
Sumber : Cleveland Clinic, Web MD