> >

Waspada Parotitis atau Gondongan pada Anak, Kenali Penyebab dan Cara Mengobati

Kesehatan | 17 Oktober 2024, 13:23 WIB
Ilustrasi sakit gondongan (Sumber: uns)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Parotitis atau yang dikenal gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus.

Penyakit ini mudah menular, terutama pada anak-anak maupun orang dewasa yang belum menerima vaksin. Tidak heran, saat satu orang terkena parotitis, orang lain di sekitarnya dapat terjangkit hingga sering disebut sebagai musim gondongan.

Beberapa waktu lalu, dii Kota Yogyakarta misalnya, beberapa puskesmas melaporkan adanya peningkatan gejala gondongan pada anak usia sekolah dasar dalam kurun waktu Agustus sampai September 2024.

Dilansir dari laman resmi, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta melalui Surat Edaran Nomor 100.3.4.4/10199 menginstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan bersama di sekolah. Sebab, interaksi langsung para siswa di sekolah berisiko tinggi menjadi tempat penularan penyakit gondongan.

Berikut Penyebab dan Gejala yang Perlu Anda Waspadai

Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) Surakarta, Jawa Tengah, Aisya Fikritama menjelaskan, gondongan adalah penyakit yang disebabkan oleh virus mumps.

Virus ini menyerang kelenjar parotis atau kelenjar yang memproduksi air liur, baik pada anak-anak ataupun orang dewasa.

"Gondongan ini memang belakangan ini baru musim karena mengingat infeksi virus ya, sehingga mudah untuk menular," ujar Aisya, saat dihubungi Kompas.com,beberapa waktu lalu.

Aisya mengungkapkan, gondongan umumnya akan menyebabkan pembengkakan pada pipi dan rahang. Oleh karena itu, ciri-ciri gondongan pada anak adalah bagian pipi yang tampak bengkak atau lebih besar dari biasanya.

Pembengkakan tersebut turut memicu gejala lain, seperti rasa nyeri, demam, hingga kehilangan nafsu makan. Bagi anak yang mengalami ciri-ciri di atas, maka orangtua patut mencurigai telah terinfeksi virus mumps.

Namun, Aisya menyebut, orangtua tidak perlu terlalu khawatir karena penyakit gondongan dapat sembuh dengan sendirinya.

"Sebetulnya karena ini viral infection, sehingga dia self limiting disease atau bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan," tuturnya.

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU