> >

Apakah Alzheimer atau Pikun Bisa Sembuh? Begini Kata Dokter

Kesehatan | 17 September 2024, 00:02 WIB
Ilustrasi Lansia yang Terkena Alzheimer (Sumber: shurkin_son on Freepik)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam dunia medis, penyakit pikun dikenal dengan istilah demensia alzheimer. 

Pikun bukan sekadar sering atau mudah lupa yang umumnya terjadi pada orang lanjut usia atau lansia, melainkan kondisi yang perlu diperhatikan dan mendapat perawatan yang sesuai.

Dilansir dari Alzheimer Association, gejala alzheimer meliputi:

  • Penurunan atau kehilangan daya ingat
  • Kebingungan dan sering panik atau cemas
  • Disorientasi waktu, tempat, dan kejadian
  • Sulit berkomunikasi karena kemampuan bahasanya menurun
  • Penurunan kemampuan koordinasi tubuh
  • Sering merasa curiga dan marah kepada orang lain tanpa alasan yang jelas
  • Menarik diri dari lingkungan sosial
  • Mengalami delusi, halusinasi, atau mimpi dan menganggapnya sebuah kejadian yang nyata
  • Tidak mampu melakukan rutinitas sehari-hari secara mandiri.

Baca Juga: 6 Hal Ini Penyebab Muncul Uban di Usia Muda

Penyebab demensia alzheimer, yaitu karena genetik dan/atau dipicu faktor lain, terutama gaya hidup yang tidak sehat.

Masalah kronis, seperti penyakit diabetes dan kardiovaskular juga bisa menyebabkan alzheimer.

Lalu, penyakit pikun obatnya apa?

Dokter spesialis neurologi dr. Baarid Luqman Hamidi, Sp. N., Subsp. NIITCC (K) menjelaskan, penyakit alzheimer tidak bisa sembuh total.

Tetapi bisa dihambat perkembangannya dengan perubahan gaya hidup dan konsumsi obat yang sesuai.

"Kalau demensia alzheimer tidak bisa sembuh, tetapi bisa diperlambat, yaitu dengan perubahan gaya hidup, kemudian latihan (terapi), dan obat," kata dr. Baarid saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/9/2024).

Baarid memberi contoh, obat yang bisa digunakan untuk penyakit pikun atau alzheimer salah satunya adalah ginkgo biloba.

"Ginkgo biloba itu termasuk herbal dan bukan psikotropika, tapi sudah terstandarisasi, diteliti, dan terbukti baik untuk pengobatan demensia (alzheimer), terutama saat tahap mild cognitive impairment (tahap awal demensia)," ujar dokter yang berpraktik di RS JIH Solo tersebut.

Baarid menambahkan, penggunaan ginkgo biloba untuk penyakit pikun atau alzheimer memerlukan resep dan pengawasan dari dokter.

"Jika digunakan tanpa petunjuk atau pengawasan, efek sampingnya bisa sakit kepala, pusing, dan jantung berdebar," katanya.

Baca Juga: Bagus Mana, Kandungan Susu Ikan, Susu Nabati, atau Susu Hewani?

Adapun obat medis yang biasanya dipakai pada pasien alzheimer, dokter Baarid menjelaskan, salah satunya adalah obat golongan cholinesterase inhibitors.

"Kalau yang sifatnya bukan herbal, yang biasa kita pakai itu namanya donepezil atau golongan cholinesterase inhibitors. Jadi ingatannya, biasanya lebih baik, lebih cepat mengingat dengan dua gabungan obat alzheimer, yaitu ginkgo biloba dan donepezil," papar dokter sekaligus staf pengajar PPDS Neurologi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah.

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU