Minuman Berpemanis Semakin Ancam Anak-Anak Terkena Risiko Obesitas hingga Diabetes
Kesehatan | 13 Agustus 2024, 06:15 WIB"Idealnya, pengetahuan makan sehat berdasarkan pola makan gizi seimbang sesuai dengan anjuran Pemerintah atau Kemenkes diajarkan di sekolah sejak awal dan masyarakat pada umumnya," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan ada sekitar 13 persen populasi Indonesia atau sekitar 35,8 juta orang, mengalami penyakit gula, dan potensi ini bisa semakin parah bila tidak ditangani secara berkelanjutan.
"Itu dialisis, kalau enggak dilakukan penanganan tiap hari, itu bisa jadi penyakit kronis. Ukuran paling gampang, lihat ukuran celana jeans, kalau di atas 34, kemungkinan gulanya banyak," kata Budi Gunadi.
Oleh karena itu, dia berharap masyarakat, terutama anak-anak, harus mulai mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, sebagai pencegahan timbulnya penyakit kronis.
"Anak-anak sekarang minumnya gula semua. Itu yang harus dikurangi. Kembali ke tanpa gula," ujarnya.
Banyaknya konsumsi gula pada makanan dan minuman, lanjut Budi, berkelindan dengan kasus anak yang harus menjalani cuci darah karena mengalami kegagalan ginjal.
Baca Juga: Penting bagi Orang Tua, Ini 4 Tips Mengajarkan Pendidikan Seksual pada Anak Usia Dini
Hal ini berpotensi semakin meluas, dengan tren makanan dan minuman manis saat ini yang makin membuat anak terbiasa mengonsumsi asupan berkadar gula tinggi.
Karena itu, dia meminta agar konsumsi gula dikurangi sesuai batas aman untuk menekan risiko penyakit.
"Banyak anak sekarang dikasih minum dan makan dengan gula tinggi. Jadi Indonesia suka gula. Padahal, gula itu penyebab segala macam penyakit. Mulai dari ginjal, hati, stroke, jantung, itu penyebabnya gula," ujar Budi Gunadi Sadikin.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara