Pekan Menyusui Sedunia 2024, Begini Arahan dari WHO
Kesehatan | 2 Agustus 2024, 06:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pekan ASI Sedunia, diperingati setiap tahun pada tanggal 1-7 Agustus. Pada tahun 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengangkat tema Menutup Kesenjangan: Dukungan Menyusui untuk Semua atau Closing the Gap: Breastfeeding Support for All.
Melalui situs resminya, WHO menekankan bahwa kampanye Pekan ASI Sedunia 2024 bertujuan untuk menghargai perjalanan ibu menyusui dan mendorong keluarga, masyarakat, komunitas, pemerintah, dan tenaga kesehatan untuk memberikan dukungan kepada ibu yang menyusui.
Untuk mencapai tujuan ini, WHO dan UNICEF memberikan lima arahan, di antaranya ialah:
1. Meningkatkan Investasi
Mendorong peningkatan investasi dalam program dan kebijakan yang melindungi hak ibu menyusui dan mendukung pemberian ASI, termasuk alokasi dana dari anggaran nasional.
2. Kebijakan di Tempat Kerja
Memastikan kebijakan di tempat kerja mendukung ibu menyusui, seperti menyediakan cuti hamil dan cuti melahirkan berbayar, waktu istirahat untuk menyusui atau memompa ASI, serta akses ke penitipan anak yang terjangkau dan berkualitas.
3. Konseling untuk Ibu Menyusui
Memberikan dukungan melalui konseling oleh tenaga ahli, seperti konselor laktasi, di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
4. Edukasi Masyarakat
Meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat menyusui bagi ibu dan anak untuk meningkatkan jumlah bayi yang mendapat ASI.
Baca Juga: Kasus Pemilik Daycare Aniaya Balita di Depok, Polisi Duga Ada Korban Lain
5. Pengaturan Promosi Susu Formula
Memperketat regulasi mengenai promosi produk pengganti ASI atau susu formula, termasuk strategi pemasaran digital.
Tema dan arahan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung ibu menyusui di seluruh dunia, dengan harapan dapat meningkatkan angka pemberian ASI dan kesehatan ibu serta anak.
Manfaat ASI
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan awal yang sempurna bagi bayi karena mengandung semua nutrisi, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan mereka selama enam bulan pertama. Pada periode ini, bayi tidak memerlukan cairan atau makanan tambahan lainnya.
Selama tahun pertama dan kedua kehidupan, ASI tetap menjadi sumber nutrisi penting bagi anak, memenuhi setidaknya setengah atau lebih dari kebutuhan gizinya. Selain itu, ASI mengandung antibodi dari ibu yang efektif dalam melawan infeksi dan menjaga kesehatan anak.
ASI tidak hanya menyediakan kebutuhan nutrisi bayi, tetapi juga melindunginya dari penyakit. Komposisi nutrisi dalam ASI berada pada tingkat optimal dan memiliki bentuk yang paling sesuai untuk tubuh bayi. ASI juga kaya akan zat-zat yang mendukung pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf, keunggulan yang tidak dapat disaingi oleh susu formula yang dibuat dengan teknologi modern.
Dikutip dari laman resmi Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Kamis (1/8), pemberian ASI kepada bayi menawarkan banyak manfaat, seperti menurunkan risiko penyakit infeksi pada bayi dan mencegah penyakit non-infeksi, seperti obesitas, malnutrisi, dan asma. ASI juga dapat meningkatkan IQ dan EQ anak serta memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi.
Kemudian, bayi merasa aman dalam dekapan ibu, mendengarkan detak jantung, dan merasakan sentuhan lembut ibu selama menyusui.
Data menunjukkan bahwa angka kematian (mortalitas) dan angka kejadian penyakit (morbiditas) pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang tidak menerima ASI.
Baca Juga: Viral Balita Dianiaya Pemilik Penitipan Anak, Simak Tips Pilih Daycare yang Aman
Penulis : Kiki Luqman Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV