Jangan Berlebihan, Berikut Efek Samping Kafein yang Harus Diwaspadai
Kesehatan | 23 Juli 2024, 11:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kafein adalah senyawa alkaloid atau nitrogen organik yang bersifat basa, saat dikonsumsi kafein merangsang sistem saraf pusat di otak, menghasilkan efek stimulan yang membuat peminumnya lebih waspada, energik, dan bersemangat.
Dikutip dari Verywell Health, orang sehat biasanya bisa mengonsumsi hingga 300 miligram kafein per hari tanpa masalah, yang setara dengan satu gelas kopi ukuran sedang dari gerai kopi, tiga gelas kecil kopi seduhan, atau setengah kaleng minuman berenergi.
Orang yang sering mengonsumsi kafein cenderung lebih toleran terhadap efeknya dibandingkan yang jarang mengonsumsinya.
Namun jangan berlebihan. Konsumsi kafein berlebihan bisa menimbulkan efek negatif. Berikut beberapa dampak negatif dari konsumsi kafein berlebihan, di antaranya adalah:
Gangguan Kecemasan
Menurut Healthline, konsumsi kafein berlebihan dapat menyebabkan gangguan kecemasan atau rasa gugup yang berlebihan.
Kafein meningkatkan kewaspadaan dengan memblokir zat kimia yang membuat tubuh merasa lelah dan merangsang pelepasan hormon adrenalin, yang bisa meningkatkan stres dan memicu gangguan kecemasan.
Susah Tidur
Kafein dapat menyebabkan susah tidur atau insomnia karena sifat stimulan yang membuat seseorang tetap terjaga. Penelitian menunjukkan bahwa kafein bisa menstimulasi tubuh setidaknya selama lima jam. Untuk menghindari susah tidur, sebaiknya hindari minuman berkafein mulai dari sore hari.
Gangguan Pencernaan
Kafein dapat merangsang pelepasan hormon gastrin yang mendorong aktivitas di usus besar, yang bisa menyebabkan diare atau sering buang air besar. Kafein juga dapat memperparah gejala asam lambung naik.
Ketagihan
Mengonsumsi kafein dalam dosis tinggi dapat menyebabkan ketagihan. Orang yang sudah kecanduan kafein bisa merasakan sakit kepala, kelelahan, atau tidak bersemangat jika tidak mengonsumsi minuman berkafein. Gejala ini dapat muncul beberapa jam setelah berhenti mengonsumsi kafein.
Tekanan Darah Tinggi
Kafein dapat meningkatkan tekanan darah karena efeknya yang menstimulasi sistem saraf. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Namun, efek ini biasanya sementara dan lebih kentara pada orang yang tidak terbiasa mengonsumsi kafein.
Baca Juga: 6 Manfaat Bayam Merah untuk Kesehatan, Mencegah Sembelit hingga Diabetes
Jantung Berdebar-debar
Kafein dapat memicu detak jantung yang lebih cepat. Meskipun efek ini bervariasi dan tidak dialami semua orang, termasuk beberapa penderita penyakit jantung, jika Anda merasakan jantung berdebar setelah mengonsumsi kafein, sebaiknya kurangi atau hentikan konsumsinya.
Sering Kencing
Kafein juga dapat menyebabkan sering buang air kecil karena efek stimulannya pada kandung kemih. Meskipun bukan masalah kesehatan serius, hal ini bisa mengganggu dan mengurangi kualitas hidup.
Efek ini lebih terasa pada orang yang mengonsumsi kafein hingga 450 miligram per hari. Untuk mengurangi efek ini, konsumsi kafein sebaiknya kurang dari 150 miligram per hari.
Penulis : Kiki Luqman Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV