> >

Dokter: Kecubung Kini Tanaman Beracun, Tak Bisa Jadi Obat Herbal Meski Hanya Ditempel

Kesehatan | 20 Juli 2024, 03:00 WIB
Tanaman kecubung yang dapat memberikan efek halusinasi dan mabuk jika dikonsumsi secara langsung. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Popularitas kecubung yang dulunya sebagai tanaman herbal, kini imejnya semakin berubah karena efek kuat halusinasi dan sensasi seperti pakai narkoba. Terlebih, kecubung menjadi sorotan lantaran kasus terbarunya di Banjarmasin dimana puluhan orang mencoba mengoplos miras dan kecubung.

Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) menegaskan bahwa kecubung bukan obat tradisional, melainkan tanaman beracun yang memberi dampak buruk bagi kesehatan.

Tanaman kecubung dulunya digunakan oleh sebagian orang untuk pengobatan tradisional untuk ditempel, misalnya meredakan nyeri, pegal linu, sakit kepala, dan menambah stamina.

Baca Juga: Dugaan Terindikasi Kecubung, 56 Orang Dirawat di RSJ Sambang Lihum Banjarmasin

Namun, efek samping kecubung terlalu over. Ia menimbulkan halusinasi, meningkatnya gairah seksual secara tiba-tiba, gangguan denyut jantung, hingga kematian.

Terlebih saat ini banyak orang yang mengonsumsi kecubung lebih ke arah negatif, yakni karena ingin coba-coba sensasi "mabuk dan halusinasinya" seperti narkoba.

“Sekarang ini, kecubung tidak dianjurkan lagi sebagai obat tradisional dan digolongkan sebagai tanaman beracun,” kata Ketua PDPOTJI Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si, seperti mengutip Antara, Jumat (19/7/2024). 

Menurut Inggrid, efek samping kecubung dan durasinya bisa berbeda-beda pada setiap orang.

"Jadi, meski tidak dimakan atau diminum dan hanya ditempel, kecubung tetap bisa menimbulkan psikoaktif yang berbahaya," pungkasnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Pemerintah Indonesia juga sudah melarang peredaran kecubung. Kini kecubung hanya dapat ditemukan di sekitar area hutan.

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU