Apa itu Hoarding Disorder? Ini Penjelasannya dan Gejala yang Dialami Penderita
Kesehatan | 17 Juli 2024, 22:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Warganet digegerkan dengan temuan kamar yang tertimbun sampah, diduga sebagai tanda dari gangguan hoarding disorder.
Melansir kemkes.go.id, hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat penderitanya gemar mengumpulkan atau menimbun barang-barang, bahkan yang tidak berguna sekalipun.
Biasanya orang yang berperilaku tersebut menganggap barang itu akan berguna di kemudian hari, mengingatkan pada suatu peristiwa, atau merasa aman ketika dikelilingi benda-benda tersebut.
Penderita justru akan merasa stres ketika harus membuang barang-barang atau sampah tersebut.
Hal ini membuat tempat tinggalnya sempit karena terisi penuh dengan benda-benda yang ditimbun.
Kondisi ini kerap dialami oleh para penderita gangguan kepribadian obsesif kompulsif.
Gejala Hoarding Disorder
Masalah penimbunan barang berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu dan cenderung menjadi perilaku pribadi. Berikut adalah gejalanya:
Baca Juga: Marak Kasus Judi Online, RSJ Siapkan Layanan Perawatan 'Gambling Disorder'
- Ketidakmampuan untuk membuang harta benda
- Mengalami stres ekstrem saat mencoba membuang suatu barang
- Kecemasan tentang kebutuhan suatu barang di masa mendatang
- Ketidakpastian tentang di mana harus meletakkan sesuatu
- Tidak percaya pada orang lain yang menyentuh barang miliknya
- Tinggal di tempat yang tidak dapat digunakan karena berantakan
- Menarik diri dari teman dan keluarga
Alasan Penderita Hoarding Disorder Menimbun Barang Tak Berguna
- Yakin bahwa barang-barang tersebut unik atau akan dibutuhkan di masa mendatang
- Merasa terhubung secara emosional dengan barang-barang yang mengingatkannya pada masa-masa bahagia atau orang/hewan peliharaan tercinta
- Merasa aman dan nyaman saat dikelilingi oleh barang-barang tersebut
- Tidak ingin menyia-nyiakan apapun
Faktor Risiko Hoarding Disorder
Kebiasaan menimbun barang biasanya dimulai pada usia 15 hingga 19 tahun dan bertambah seiring bertambahnya usia. Faktor risiko termasuk:
Kepribadian
Banyak orang dengan gangguan menimbun barang memiliki kesulitan dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah.
Riwayat Keluarga
Ada hubungan kuat antara memiliki anggota keluarga dengan gangguan menimbun barang dan mengalami gangguan tersebut.
Pengalaman Buruk
Beberapa orang mengalami gangguan menimbun barang setelah menghadapi peristiwa kehidupan yang menegangkan dan sulit diatasi, seperti kematian orang yang dicintai, perceraian, atau kehilangan harta benda dalam kebakaran.
Baca Juga: Hasil Survei Litbang Kompas soal Efek Prabowo hingga Anies di Pilkada Jakarta
Penulis : Kiki Luqman Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV