Viral Kamar Kos Penuh Sampah, Apa Itu Hoarding Disorder? Ini Ciri-Ciri dan Penyebabnya
Kesehatan | 17 Juli 2024, 08:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Gangguan kesehatan mental, hoarding disorder menjadi sorotan di media sosial.
Dikutip dari Tribun Jogja, hal ini berawal dari video viral di media sosial memperlihatkan kamar indekos yang dipenuhi dengan tumpukan sampah.
Banyak warganet yang tidak menyangka, ada orang yang dapat tinggal di ruangan yang penuh dengan tumpukan sampah.
Diduga penghuni kos tersebut mengalami hoarding disorder.
Lantas, apa itu hoarding disorder?
Melansir kemkes.go.id, hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat penderitanya gemar mengumpulkan atau menimbun barang-barang, bahkan yang tidak berguna sekalipun.
Biasanya orang yang berperilaku tersebut menganggap barang itu akan berguna di kemudian hari, mengingatkan pada suatu peristiwa, atau merasa aman ketika dikelilingi benda-benda tersebut.
Baca Juga: Marak Kasus Judi Online, RSJ Siapkan Layanan Perawatan 'Gambling Disorder'
Penderita justru akan merasa stres ketika harus membuang barang-barang atau sampah tersebut.
Hal ini membuat tempat tinggalnya sempit karena terisi penuh dengan benda-benda yang ditimbun.
Kondisi ini kerap dialami oleh para penderita gangguan kepribadian obsesif kompulsif.
Ciri-Ciri Hoarding Disorder
- Sulit membuang barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan.
- Merasa cemas ketika hendak membuang barang yang tidak diperlukan.
- Sulit mengambil keputusan.
- Mencari benda lain dari luar rumah agar bisa ditimbun.
- Merasa tertekan saat benda miliknya disentuh orang lain.
- Menyimpan barang sampai mengganggu fungsi ruangan di rumah.
- Melarang orang lain membersihkan rumahnya.
- Menjauhkan diri dari keluarga dan teman.
Selain barang, penderita hoarding disorder juga bisa mengumpulkan hewan yang terlantar, tetapi tidak mengurusnya dengan benar.
Baca Juga: 13 Gangguan Kecemasan atau Anxiety Disorder yang Dialami Milenial dan Gen Z, Kamu Pernah yang Mana?
Penyebab Hoarding Disorder
Menurut Kementerian Kesehatan, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, yaitu :
- Mengalami gangguan mental, seperti depresi, skizofrenia, dan gangguan obsesif kompulsif (OCD).
- Dibesarkan dalam keluarga yang tidak mengajari cara memilah barang.
- Memiliki keluarga yang juga menderita hoarding disorder.
- Pernah ditinggalkan oleh orang yang dicintai.
- Pernah mengalami kesulitan ekonomi.
- Pernah mengalami kehilangan harta benda akibat kebakaran atau bencana alam.
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : kemkes.go.id, TribunJogja