> >

Apa Itu Dekubitus yang Dialami Almarhum Dorman Borisman, Jaringan Mati hingga Harus Diamputasi

Kesehatan | 8 Mei 2024, 13:39 WIB
Dorman Borisman (Sumber: Wartakotalive / Dok Pribadi)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Aktor Dorman Borisman atau Kardiman meninggal dunia pada Selasa (7/5/2024). Sang istri, Sukowati, membeberkan kronologi meninggalnya sang suami.

“Bismillahirrahmanirrahim sebetulnya sakitnya itu dari 2018 itu karena stroke terus enggak lama kemudian kena gula juga, diabetes,” ujar Sukowati di rumah duka di daerah Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (7/5/2024).

Suatu ketika Dorman pingsan hingga dilarikan ke ruang ICU kemudian dirawat di ICU selama tiga minggu.

Setelah tiga minggu masuk ICU, kondisi Dorman kembali membaik. Dorman sudah bisa makan dan bicara. Bahkan beberapa kali, Sukowati membawa Dorman untuk berjemur atau mengajak jalan-jalan ke taman pakai kursi roda.

“Tapi terlihat (di kaki) ada titik yang beda warnanya diameternya sekitar empat centimeter lah. Saya pikir 'ini apa?' Saya bertanya ke anak saya 'mungkin kebentur kursi roda gitu' tapi begitu dua hari itu dilihat kok ini aneh, warnanya beda seperti itu agak kehitam-hitaman gitu,” ujar Sukowati.

Baca Juga: Istri Ungkap Kronologi Sakit hingga Dorman Borisman Meninggal Dunia

“Terus saya panggil dokter ke rumah terus katanya itu dibilangnya ini yang namanya dekubitus. Muncul lah cepat sekali itu dalam beberapa hari jari-jarinya menghitam, terus merembet itu katanya yang namanya jaringan mati. Nah, itu memang katanya harus diambil tindakan. Akhirnya saya berusaha cari rumah sakit,” ucap Sukowati.

Jika seseorang terkena stroke dan diabetes seperti apa yang dialami Dorman Borisman dengan mobilitas yang terbatas, dapat menyebabkan komplikasi seperti ulkus dekubitus yang dapat menjadi berbahaya karena dapat menimbulkan infeksi pada kulit hingga ke tulang, dan menyebabkan nekrosis atau kematian jaringan yang memerlukan amputasi.

Gejala Ulkus Dekubitus

Ulkus dekubitus yang juga dikenal sebagai luka tekan, yaitu  luka terbuka pada kulit yang disebabkan oleh tekanan konstan dalam waktu lama ke area tubuh tertentu.

Penurunan aliran darah ke area tersebut menyebabkan kerusakan jaringan dan kematian. Tempat-tempat yang paling umum mengalami dekubitus adalah pinggul, punggung, pergelangan kaki, dan pantat.

Kondisi ini biasanya dialami oleh orang tua dan orang-orang yang mengalami penurunan mobilitas.

Jika dekubitus tidak diobati, infeksinya dapat menyebar ke darah, jantung, dan tulang hingga membahayakan nyawa.

Penyebab Ulkus Dekubitus

Dilansir dari Healthline, tekanan yang berkepanjangan pada dasarnya adalah penyebab utama dari ulkus dekubitus. Berbaring di bagian tertentu dari tubuh untuk waktu yang lama menyebabkan kulit rusak.

Area di sekitar pinggul, tumit, dan tulang ekor sangat rentan dengan luka ini. Faktor lain yang meningkatkan kemungkinan mengalami ulkus dekubitus di antaranya adalah:

  • Sirkulasi yang buruk
  • Kelembapan yang berlebihan
  • Iritasi kulit
  • Gesekan yang terus menerus

Gejala Ulkus Dekubitus

Setiap stadium ulkus dekubitus memiliki gejala yang berbeda-beda.

Tergantung pada stadiumnya, mungkin gejala yang dialami penderita dekubitus adalah:

  • Perubahan warna kulit
  • Rasa sakit, gatal, atau terbakar di daerah yang luka
  • Kulit terbuka
  • Kulit yang tidak mencerahkan saat disentuh
  • Kulit yang lebih lembut atau lebih kencang dari kulit di sekitarnya
  • Nekrosis atau jaringan mati yang tampak hitam
  • Jika dekubitus berkembang menjadi infeksi.

Baca Juga: Profil Aktor Almarhum Dorman Borisman, Spesialis Partner Film Horor Bersama Suzanna

Gejala yang mungkin juga dialami adalah kemerahan di sekitar luka, muncul nanah, bau busuk, dan demam.

Pada kondisi luka lalu muncul kehitaman, dikhawatirkan sudah mengalami nekrosis atau kematian jaringan, yang jika tidak diamputasi maka dikhawatirkan infeksi yang ada dan dapat menjalar hingga ke bagian tubuh lain, dan membutuhkan amputasi kaki yang lebih luas lagi.

Infeksi yang tidak diatasi dengan baik juga dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan sepsis, hingga menyebabkan kematian.

 

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU