> >

6 Kondisi Kesehatan yang Dapat Turunkan Trombosit Selain DBD

Kesehatan | 30 April 2024, 17:04 WIB
Ilustrasi. Trombosit adalah sel darah yang membantu pembekuan darah. Ketika jumlah trombosit rendah, hal itu dapat menyebabkan memar dan pendarahan yang mudah. (Sumber: DIGITALE on Unsplash)

Kanker darah atau leukimia adalah salah satu penyakit yang sering tidak disadari hingga memasuki stadium lanjut.

Ketika seseorang mengalami penyakit ini, trombosit dalam darah mereka juga akan menurun hingga sistem imunnya juga semakin melemah.

Kanker darah dapat menyebabkan sumsum tulang menjadi rusak, sehingga tidak dapat memproduksi trombosit yang cukup.

Beberapa pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan radiasi, dapat merusak sumsum tulang dan menyebabkan trombositopenia.

4. Infeksi virus

Infeksi bakteri parah yang melibatkan darah (bakteremia) dapat menghancurkan trombosit, salah satunya infeksi penyakit demam berdarah. Virus ini dapat menyerang dan menghancurkan trombosit secara langsung.

Infeksi virus dapat menyebabkan tubuh menggunakan trombosit lebih banyak, misalnya untuk melawan infeksi atau memperbaiki jaringan yang rusak.

Hal ini dapat menyebabkan trombositopenia jika tubuh tidak dapat memproduksi trombosit cukup cepat untuk menggantikan yang digunakan.

5. Infeksi bakteri

Pada beberapa kasus infeksi bakteri, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang trombosit bersama dengan bakteri.

Hal ini dapat menyebabkan trombositopenia autoimun, yaitu kondisi di mana trombosit dihancurkan oleh antibodi yang diproduksi oleh tubuh sendiri.

Infeksi bakteri yang parah, seperti sepsis, dapat menyebabkan peradangan sistemik yang luas. Peradangan ini dapat merusak trombosit dan menyebabkan trombositopenia.

Baca Juga: 6 Cara Menaikkan Trombosit dengan Cepat dan Alami

6. Preeklamsia

Kondisi kesehatan yang dapat menurunkan trombosit selanjutnya adalah preeklamsia pada ibu hamil.

Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine setelah usia kehamilan 20 minggu.

Penyebab preeklamsia belum diketahui secara pasti, tetapi diduga terkait dengan masalah pada plasenta, organ yang menghubungkan ibu dan janin.

 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Mayo Clinic


TERBARU