> >

Waspada, 5 Makanan Ini Disebut-sebut Dapat Merusak Otak

Kesehatan | 24 April 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi minuman keras (miras) atau minuman alkohol. (Sumber: Unsplash/Dylan de Jonge)

Makanan yang dapat merusak otak selanjutnya adalah karbohidrat olahan. Karbohidrat olahan meliputi gula dan biji-bijian yang telah diproses, seperti tepung terigu putih. 

Jenis karbohidrat ini umumnya memiliki indeks glikemik (IG) yang tinggi dan dapat dicerna oleh tubuh dengan cepat. Akibatnya, terdapat risiko terjadinya lonjakan kadar gula darah dan insulin.

Selain itu, ketika dikonsumsi dalam jumlah yang lebih besar, makanan-makanan ini mengandung beban glikemik (BG) yang tinggi. BG merujuk pada sejauh mana makanan dapat meningkatkan kadar gula darah berdasarkan ukuran porsi.

Makanan dengan kadar IG dan BG yang tinggi dapat merusak fungsi otak. Salah satu studi menemukan bahwa beban glikemik yang tinggi dapat merusak ingatan pada anak-anak dan orang dewasa hanya dengan satu kali konsumsi. 

Sementara itu, studi lain dengan partisipan mahasiswa yang sehat juga menemukan bahwa mengonsumsi tinggi lemak dan gula olahan memicu ingatan yang lebih buruk. Efek terhadap ingatan ini kemungkinan besar disebabkan oleh peradangan di hipokampus, yakni bagian otak yang memengaruhi beberapa aspek ingatan, serta respons terhadap sinyal lapar dan kenyang. 

Peradangan ini dinilai sebagai faktor risiko untuk penyakit degeneratif otak, termasuk Alzheimer dan demensia.

4. Makanan instan

Makanan instan, seperti keripik, permen, mie instan, popcorn microwave, saus buatan toko, dan makanan siap saji, terkenal mengandung kadar gula yang tinggi, lemak tambahan, dan garam. Makanan-makanan ini biasanya tinggi kalori dan bernutrisi rendah yang dapat menyebabkan obesitas dan berdampak negatif pada kesehatan otak.

Sebuah studi pada 243 orang menemukan bahwa peningkatan lemak di sekitar organ, berkaitan erat dengan kerusakan jaringan otak. Lalu, studi lain pada 130 orang menemukan adanya penurunan pada jaringan otak pada tahap awal sindrom metabolik.

Menurut studi yang dipublikasikan PubMed Central dan Nutrients, makanan instan dapat mengurangi produksi molekul yang disebut faktor neurotropik turunan otak (BDNF). Molekul yang terdapat di berbagai bagian otak ini berperan dalam ingatan jangka panjang, pembelajaran, dan pertumbuhan neuron baru.

Baca Juga: Penelitian di Inggris Ungkap Covid-19 dengan Kasus Parah dapat Merusak Otak

5. Alkohol

Alkohol menjadi makanan yang dapat merusak otak selanjutnya. Terlalu sering mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan penurunan volume otak, perubahan metabolisme, dan gangguan neurotransmiter atau zat kimia yang digunakan otak untuk berkomunikasi.

Studi yang dipublikasikan Nature menemukan bahwa pecandu alkohol umumnya mengalami defisiensi vitamin B1. Akibatnya, mereka mengalami gangguan otak ensefalopati wernicke yang dapat berkembang menjadi sindrom korsakoff.

Sindrom korsakoff ditandai dengan kerusakan parah pada otak, termasuk kehilangan ingatan, gangguan penglihatan, kebingungan, dan ketidakstabilan. Selain itu, efek penyalahgunaan alkohol pada remaja juga berbahaya karena otak masih dalam tahap perkembangan.

 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada

Sumber : Healthline


TERBARU