> >

Cegah Kecelakaan karena Pengemudi Ngantuk, Hutama Karya Gelar Operasi Simpatik Microsleep

Travel | 15 April 2024, 16:03 WIB
PT Hutama Karya (Persero) menggelar Operasi Simpatik Microsleep di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), di masa arus balik Lebaran ini. (Sumber: Hutama Karya )

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Hutama Karya (Persero) menggelar Operasi Simpatik Microsleep di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), di masa arus balik Lebaran ini. 

Operasi keselamatan itu dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan yang disebabkan kantuk atau kelelahan, setelah berkendara dengan jarak tempuh yang panjang.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan, Operasi Simpati Microsleep dilakukan dengan membagikan makanan ringan dan kopi gratis untuk menjaga stamina para pengemudi. 

Petugas dari Hutama Karya juga melakukan pengecekan kondisi fisik pengemudi dan kendaraan.

Baca Juga: Cerita Polisi Aiptu Supriyanto Temukan Uang Rp100 Juta Milik Pemudik di Toilet Rest Area Tol Lampung

“Faktor utama kecelakaan di jalan tol adalah faktor pengemudi, baik kondisi pengemudi yang mengantuk, kelelahan, tidak fokus dan sebagainya namun tetap memaksakan melanjutkan perjalanan," kata Adjib dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Senin (15/4/2024). 

"Di operasi simpatik ini, apabila ada pengemudi yang kedapatan mengantuk/lelah, kami akan minta untuk beristirahat terlebih dahulu di rest area selama 15-30 menit," tambahnya. 

"Selain itu pengguna jalan tol dapat menggunakan fasilitas lengkap lainnya yang tersedia di setiap rest area baik yang permanen maupun sementara,” tutur Adjib.

Untuk mengantisipasi lonjakan trafik pada puncak arus balik yang diprediksi berlangsung Senin (15/4), Hutama Karya juga menyiapkan beberapa antisipasi, meliputi :

Baca Juga: Viral Isu Seragam Sekolah SD, SMP, SMA Bakal Ganti usai Lebaran 2024, Kemendikbud Buka Suara

1. Pengalihan arus lalu lintas;

2. Penambahan lajur keluar di beberapa gerbang tol;

3. Penguraian antrian dengan flag man;

4. Pendirian Pos Pantau bekerjasama dengan pihak Kepolisian daerah setempat; 

5. Memberlakukan penerapan pembatasan operasional angkutan barang khususnya mobil barang dengan sumbu 3 (tiga) atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan / gandengan, dan yang mengangkut bahan galian, bahan tambang, bahan bangunan atau hasil perkebunan.

Antisipasi tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Bersama antara Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Direktur Jenderal Bina Marga, tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2024/1445 H.

“Pembatasan operasional khususnya mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih ini diterapkan hingga Selasa (16/4) Pukul 08.00 WIB, dengan tujuan untuk kelancaran lalu lintas, keselamatan, keamanan dan ketertiban selama arus mudik/balik Lebaran," ungkap Adjib. 

Baca Juga: KAI: Ketepatan Waktu Keberangkatan Kereta 99,6 Persen selama Mudik Lebaran 2024

Melalui Operasi Simpatik dan beberapa antisipasi tersebut, Hutama Karya berharap bahwa arus balik akan berjalan dengan lancar, sama seperti arus mudik Lebaran, sehingga pengguna jalan tol tetap dapat menikmati perjalanan.

“Kami terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan Kepolisian/Dinas Perhubungan Pemerintah setempat dan pihak lainnya untuk memastikan pengguna jalan tol dapat melakukan perjalan kembali dengan aman dan nyaman di tol Trans Sumatera,” terangnya.

Hutama Karya juga menghimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk berkendara sesuai dengan tata tertib dan ketentuan yang berlaku di jalan tol dengan kecepatan minimum 60 km/jam dan maksimum 80 km/jam (dalam kota) atau 100 km/jam (luar kota).

Selain itu, Hutama Karya juga menghimbau agar pengguna jalan tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat, serta memantau seluruh informasi mudik di Trans Sumatera pada akun media sosial @HutamaKaryaTollRoad. 

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber :


TERBARU