> >

Kemenkes Siapkan 15 Ribu Fasilitas Kesehatan selama Musim Mudik Lebaran

Kesehatan | 4 April 2024, 17:29 WIB
Ilustrasi Mudik. (Sumber: BRI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Dirjen Yankes Kemenkes) Azhar Jaya menegaskan, kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai pihak terkait mempersiapkan lebih dari 15 ribu fasilitas kesehatan di 38 provinsi sebagai langkah antisipasi menghadapi kegawatdaruratan selama musim mudik Lebaran.

Azhar menjelaskan, fasilitas kesehatan yang disiapkan mencakup lebih dari 10 ribu puskesmas, sekitar tiga ribu rumah sakit, dan lebih dari seribu pos pelayanan kesehatan lainnya.

"Ada posko-posko yang kami siapkan, titik-titik mulai dari jalan tol, sampai dengan titik-titik tempat-tempat pariwisata, jalan tol semuanya kita siapkan," katanya dalam acara pelepasan Tim Pemantauan Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu di Jakarta, Kamis. 

Baca Juga: Serba-serbi Aturan PNS Jelang Lebaran, Tak Boleh Mudik Pakai Mobil Dinas, Ponsel Harus Standby

Dia juga menekankan bahwa pos-pos kesehatan telah disiapkan di area peristirahatan dan tempat-tempat yang dianggap rawan.

Kolaborasi dengan kepolisian dan Kementerian Perhubungan pun telah dilakukan untuk menentukan lokasi-lokasi strategis bagi pos-pos kesehatan.

"Dan kami sudah instruksikan kepada jajaran kesehatan untuk selama liburan ini tetap beroperasi seperti biasa. Jadi kami di jajaran kesehatan tidak libur. Hanya mungkin ada beberapa pegawai yang tidak fungsional, kami izinkan cuti," katanya.

Azhar juga menegaskan, layanan kesehatan di pos-pos mudik akan disediakan secara gratis.

Namun, jika ada kebutuhan tambahan, masyarakat tetap dapat memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan.

Oleh karena itu, dia mendorong masyarakat untuk memastikan keaktifan BPJS mereka sebagai langkah antisipasi.

Sementara itu, dalam rangkaian persiapan jelang puncak musim mudik pada tanggal 8 April, Azhar mengingatkan para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi untuk memeriksa kesiapan kendaraan mereka, seperti rem, serta kesiapan fisik diri.

Menurut Azhar, keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama.

Sehingga lebih baik beristirahat ketika diperlukan daripada memaksakan diri dalam kondisi yang tidak kondusif.

"Yang puasa makan dulu, jangan sampai gak sahur. Terus kalau capek, istirahat di tengah perjalanan, jangan dipaksakan," katanya dikutip dari Antara.

Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Untuk Arus Mudik

Penulis : Kiki Luqman Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV, Antara


TERBARU