Kasus Flu Singapura di Indonesia Mulai Meningkat, Kemenkes Temukan Varian Baru
Kesehatan | 29 Maret 2024, 19:07 WIBBaca Juga: Atasi Efek Penuaan Sel dengan Terapi Stem Cell untuk Cegah Penyakit Degeneratif
Hal ini diyakini berkaitan dengan tren yang sedang melanda negara tetangga, Singapura, yang juga melaporkan fenomena serupa.
Sementara dari beberapa laporan dinas kesehatan di daerah, sebanyak 738 kasus dilaporkan di Banten dan 45 kasus di Depok.
Gejala Umum
Gejala awal penyakit Flu Singapura disebut hampir mirip dengan gejala demam berdarah dengue (DBD).
Perbedaan menonjol yakni adanya benjolan kecil. Benjolan kecil tersebut umumnya muncul di telapak tangan, telapak kaki, dan mukosa mulut.
Baca Juga: 10 Tanaman Herbal Ini Bisa Atasi Batuk dan Flu, Murah dan Ampuh!
Pasien Flu Singapura mengalami demam selama satu sampai dua hari. Kemudian yang paling sering terjadi berkurangnya nafsu makan, lesu, dan nyeri tenggorokan karena munculnya sariawan.
Jangka waktu rawat inap yang mungkin memiliki kisaran 5-7 hari ini rentan terjadi pada bayi atau anak-anak berusia di bawah lima tahun.
"Kebanyakan, pasien Flu Singapura ini lebih banyak menyerang ke bayi dan anak-anak dengan usia di bawah lima tahun," ujar Humas RSUD KiSA Depok Asa Ari Wibowo dikutip dari Kompas.com.
Langkah pencegahan atas penyakit yakni pola hidup sehat dan menjaga daya tahan tubuh tetap fit.
"Risiko penularan dapat dicegah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yakni mencuci tangan dengan sabun, menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk, dan tidak menggunakan alat rumah tangga secara bersamaan," ujar Ari.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV