> >

Belajar dari Kate Middleton, Cara Sampaikan Kabar Kena Kanker ke Anak

Kesehatan | 26 Maret 2024, 07:30 WIB
Tangkapan layar video BBC Jumat, 22 Maret 2024. Dalam video tersebut, Kate Middleton, Putri Wales dari Inggris, menyampaikan pesannya bahwa setelah menjalani operasi perut pada bulan Januari, tes pasca operasi menemukan adanya kanker. (Sumber: AP Photo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kate Middleton akhirnya muncul ke publik, namun dengan memberi kabar yang tak menyenangkan. Dalam rekaman video yang disebar, Kate Middleton mengatakan, tim medis menemukan sel kanker di tubuhnya setelah ia menjalani operasi perut di bulan Januari 2024.

Kate juga mengaku telah menjalani kemoterapi, tanpa menyebut jenis kankernya.

"Beberapa bulan terakhir sangat berat bagi kami sekeluarga," kata istri dari Pangeran William itu.

Kate juga mengatakan butuh waktu untuk menjelaskan kondisinya kepada anak-anaknya, yaitu Pangeran George (10), Putri Charlotte (8), dan Pangeran Louis (5).

Baca Juga: TNI Sebut Korban Penyiksaan di Papua Personel KKB: Anggota Kami Masih Muda, Mungkin Tersulut Emosi

Kate bersama suaminya, Pangeran William, menunggu hingga anaknya libur sekolah untuk masa Paskah sebelum membuat pengumuman tentang penyakit yang dideritanya.

Menyampaikan kabar tentang kanker memang sulit. Namun, orangtua bisa meringankan sebagian stres anak-anak mereka dengan melakukan pendekatan diskusi yang menunjukkan rasa peduli.

"Anak-anak bisa menyadari bahwa ada perubahan situasi di rumahnya. Terkadang jika tidak diberi penjelasan mereka justru akan jadi makin khawatir," kata psikolog Elizabeth Farrell mengutip Bussines Insider, Senin (25/3/2024)

Saat menjelaskan tentang diagnosis kanker ke anak, para pakar mengatakan sangat penting untuk orangtua bersikap jujur sesuai dengan usia anak.

Menurut Farrell, lebih baik menggunakan kata "kanker" dari pada menyembunyikan penyakit. Anak-anak lebih tanggap dibandingkan perkiraan orang dewasa dan cenderung menangkap kata-kata tersebut setelahnya.

"Mendengarnya langsung dari orangtuanya akan membuat anak merasa bisa mempercayai ayah ibunya," ungkap dia.

Orangtua juga tidak perlu menggunakan eufemisme (penghalusan kata) atau istilah-istilah karena bisa membuat anak salah mengartikan.

Baca Juga: Timnas Amin akan Hadirkan Saksi dan Ahli di Sidang Sengketa Pemilu 2024

"Orangtua harus menyebutkan dengan jelas di mana kankernya dan rencana pengobatan ke depan," sambung psikolog anak Dr. Ari Yares.

Tidak masalah jika orangtua ingin menunda sampai rencana pengobatan sudah matang untuk menyampaikan berita itu, tetapi lebih cepat lebih baik karena anak seringkali sudah merasakan ada sesuatu yang disembunyikan orangtuanya.

Orangtua juga bisa membantu anak menyiapkan diri dengan menjelaskan efek samping pengobatan yang mungkin terjadi. Misalnya saja kemoterapi akan membuat rambut rontok dan operasi butuh pemulihan lebih lama di rumah sakit.

 

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Gading-Persada

Sumber : Bussines Insider


TERBARU