5 Tips Praktis Mengatasi Sariawan saat Berpuasa
Kesehatan | 15 Maret 2024, 18:30 WIBMeskipun air garam tidak dapat menggantikan fungsi obat kumur antiseptik, namun berkumur dengan air garam dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat sariawan.
Penting untuk diingat bahwa saat menjalankan puasa, berkumur dengan obat kumur atau air garam sebaiknya dilakukan setelah berbuka puasa hingga sebelum azan subuh.
Pastikan untuk menghindari menelan kembali sisa kumuran obat kumur atau air garam di dalam mulut. Sebaiknya segera memuntahkannya setelah selesai berkumur.
3. Gunakan Obat Sariawan di Luar Jam Puasa
Menurut panduan perawatan pasien kesehatan mulut yang diterbitkan dalam jurnal European Journal of General Dentistry (2014), untuk mengatasi sariawan saat berpuasa, sangat disarankan menggunakan obat khusus sariawan yang tersedia di apotek, baik dalam bentuk krim, salep, gel, atau cairan.
Baca Juga: 5 Tips Mengobati Sakit Gigi saat Berpuasa: Mudah Dilakukan dan Tidak Membatalkan
Beberapa obat tersebut sering mengandung antiseptik yang membantu mengatasi infeksi bakteri di dalam mulut.
Namun, untuk obat sariawan yang diminum, biasanya diresepkan oleh dokter hanya dalam kasus sariawan yang parah, dan ketika obat yang dijual bebas tidak efektif.
Perlu diperhatikan bahwa penggunaan obat sariawan saat berpuasa sebaiknya dilakukan di luar jam puasa, seperti setelah berbuka puasa hingga sebelum waktu azan subuh, sehingga puasa tidak terganggu.
4. Hindari Makanan Terlalu Pedas, Asin, atau Asam
Mereka yang sedang mengalami sariawan disarankan untuk menghindari konsumsi makanan atau minuman yang terlalu pedas, asin, atau asam saat sahur dan berbuka puasa.
Hal itu karena makanan atau minuman yang memiliki rasa terlalu pedas, asin, atau asam dapat menyebabkan iritasi pada luka sariawan di dalam mulut, yang pada akhirnya dapat memperlambat proses penyembuhan.
Selain itu, mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas dapat meningkatkan rasa nyeri pada luka sariawan.
Walaupun sariawan yang muncul saat berpuasa umumnya tidak berbahaya, namun perlu diwaspadai jika ukuran luka sariawan cukup besar atau jika luka tersebut mulai menyebar.
Baca Juga: Perut Terasa Begah setelah Berbuka Puasa? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Jika sariawan berlangsung lebih dari tiga minggu, disertai dengan rasa sakit yang tidak tertahankan, demam, atau sulit menelan air putih, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
5. Penuhi Asupan Vitamin B-12
Vitamin B-12 merupakan nutrisi yang sangat penting untuk mendukung fungsi otak, sistem saraf, dan produksi sel darah merah dalam tubuh.
Menurut sebuah studi yang dilakukan pada 2015, asupan makanan yang kaya akan vitamin B-12 dapat membantu mengurangi kejadian sariawan.
Kebutuhan harian akan vitamin B-12 untuk orang dewasa rata-rata adalah sekitar 2,48 mikrogram (mcg).
Untuk memenuhi kebutuhan ini, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B-12 secara alami, seperti ikan, daging, kerang, telur, produk susu, dan keju.
Agar kebutuhan vitamin B-12 terpenuhi, disarankan untuk menyertakan asupan makanan yang tinggi vitamin B-12 dalam menu saat sahur dan makan besar setelah berbuka puasa.
Dengan begitu, tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk mencegah munculnya sariawan.
Penulis : Almarani Anantar Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Gulf Times, Medical News Today